Dua Putra NTT Ini Beradu Argumen Saat Rapat Bareng Dirjen Imigrasi Sebut Jokowi dan Djoko Tjandra
Dua Putra NTT Ini Beradu Argumen Saat Rapat Bareng Dirjen Imigrasi Sebut Jokowi dan Djoko Tjandra
POS-KUPANG.COM- Dua Putra NTT Ini Beradu Argumen Saat Rapat Bareng Dirjen Imigrasi Sebut Jokowi dan Djoko Tjandra
Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat Benny Kabur Harman menilai pemerintah telah memberikan karpet merah bagi buronan Djoko Soegiarto Tjandra.
Djoko Tjandra merupakan buronan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus pengalihan hak tagih Bank Bali, dan memperoleh paspor pada 23 Juni 2020.
• Kapan Gaji 13 2020 Cair? Ini Mekanismenya Menurut Menkeu Sri Mulyani Golongan 3A Cuma Dapat Segini
• VIDEO - Bupati Don dan Wabup Marianus Tinjau Balai Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi
• Menkes Terawan Agus Putranto Ganti 3 Istilah Terkait Kasus Covid-19, Simak Penjelasan Berikut Ini!
• Ini Pesan Bupati Don Saat Acara Penutupan Kegiatan Pelatihan Anyaman Bambu di Totomala
"Dokumen menunjukkan masuk tidak lewat jalur tikus."
"Makin menyakinkan masuknya Djoko (ke Indonesia) dikawal."
"Dikasih karpet merah oleh pemerintah," kata Benny saat rapat dengan Dirjen Imigrasi Kemenkumham di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (13/7/2020).
Benny menjelaskan, pada 5 Mei 2020, melalui Divisi Hubungan Internasional, Polri menghapus red notice.
Mei 2020 terdapat penghapusan nama Djoko Tjandra dalam daftar pencarian orang sistem informasi manajemen keimigrasian.
• Kapan Gaji 13 2020 Cair? Ini Mekanismenya Menurut Menkeu Sri Mulyani Golongan 3A Cuma Dapat Segini
• VIDEO - Bupati Don dan Wabup Marianus Tinjau Balai Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kemudian, pada 27 Juni 2020 terdapat permintaan DPO Kejaksaan, dan pada 3 Juli 2020 diminta dilakukan pencegahan ke luar negeri bagi Djoko Tjandra.
"Pada 23 Juni keluar paspor. Apabila ini benar, kita tidak usah ikut main-main cilukba, ini permainan."
"Saya rasa publik punya akal sehat untuk buat penilaian," papar Benny.
Melihat data yang ada, Benny berharap Presiden Jokowi dan jajarannya memberikan penjelasan secara terbuka kepada masyarakat.
Apalagi, katanya, ada kabar Djoko Tjandra pernah dijamu oleh Presiden mengikuti makan malam beberapa tahun lalu.
"Kalau tidak ada penjelasan publik, nanti punya analisa imajinasi, dibuka pintu masuk Djoko makan malam," ucap Benny.
Benny lantas mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus) untuk mengetahui secara detail persoalan buronan Djoko Soegiarto Tjandra.