Yos Boli Muda Pimpin Penanaman Kembali Tanaman Pandan di Mingar Lembata

Anggota DPRD Lembata Yosef Boli Muda bersama beberapa warga melakukan penanaman kembali tanaman pandan laut

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
Anggota DPRD Lembata Yosef Boli Muda bersama beberapa warga melakukan penanaman kembali tanaman pandan laut di pesisir Pantai Desa Pasir Putih, Kecamatan Nagawutung, Minggu (5/7/2020) pagi. 

"Semuanya nanti akan kita kembalikan, supaya dari sisi keindahan dilihat estetis," ungkapnya kepada wartawan usai membuka secara resmi lapangan voli pantai di Desa Pasir Putih, Minggu (5/7/2020).

Saat itu, Bupati Sunur juga membantah adanya perusakan tanaman pandan untuk kepentingan lapangan voli pantai. Yang dilakukan pemerintah menurutnya ialah penataan khusus pengembangan lokasi pariwisata yang memiliki aturannya sendiri. Di lokasi dimaksud juga akan dibangun kawasan kuliner bagi masyarakat setempat.

Siapa saja, tambahnya, bisa saja punya perspektif masing-masing soal masalah ini. Oleh sebab itu, dia menampik tudingan yang menyebut pembukaan lahan untuk voli pantai sebagai aksi merusak tanaman pandan. 

"Pemerintah menata ini. Tidak mungkin juga pemerintah merusak. Kalau merusak tuh, banyak orang juga sudah ambil pasir, di rumah-rumah juga ada kok. Kalau kita mau ngomong itu.”

Selain itu, Bupati Sunur juga menambahkan kalau lapangan voli pantai itu dibuat untuk kepentingan masyarakat desa dan tidak ada sedikitpun kepentingan pemerintah kabupaten di sana. 

"Memang ini desa punya. Kita hanya memberi penguatan terhadap perencanaan kebijakan yang sudah dibuat oleh desa supaya sinergi dengan pemerintah kabupaten sehingga desa ini jadi desa tematik pariwisata," paparnya.

Menurut Bupati Sunur, pembabatan pohon pandan tidak sampai sepanjang 100 meter. Bahkan, tidak satupun pohon pandan yang dibabat di lapangan voli Karena lapangan dibangun di atas lokasi yang tidak ditumbuhi pohon pandan.

“Jadi ini penataan semua. Tempat yang kita injak ini tanah. Pasir yang sudah padat sekali. Ini kan debu, hampir sama yang sebelah sana. Dia memang sudah tinggi begini. Diambil pasir untuk timbun supaya bisa main voli pantai. Ini paling (tebal pasir) 20 centi,” tandas Bupati Sunur.

Dijelaskan pula bahwa tidak ada pohon pandan yang digusur di belakang bangunan SD Mingar. Ya, “Tidak sampai di belakang sekolah. Yang lain masih ada akar tuh,” tegasnya.

"Nah, supaya kompetitifnya baik orang kan tidak hanya main di pantai, salah satunya yang belum ada di Lembata kan voli pantai. Lokasi ini kan cocok, saya lihat. Jadi punya karakter yang beda.”

Jadi, lanjut bupati dua periode ini, “Seluruh aset yang dibangun kabupaten adalah asset milik desa. Kita beri dukungan dana ini untuk membangun asset desa.”

Dia menambahkan bahwa apa yang dikerjakan di Pantai Mingar sangat bagus. “Masa Covid masuk New Normal, kita melakukann aktivitas dengan memperhatikan protocol kesehatan. Nah sekarang daya ungkitnya sudah ada, tinggal masyarakat memanfaatkan ini dengan baik.”

Menurut Bupati Sunur, wisata selalu berkaitan dengan uang.

“Bicara wisata itu bicara uang, ekonomi, bukan gratis kalau wisata. Kalau piknik iya, tapi namanya wisata tidak. Tour, traveling, makan (harus dengan) uang, ke toilet uang. Semuanya uang berlaku disini,” tandasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved