Cegah ASF Pemda Larang Terima Ternak Babi Masuk ke Nagekeo

Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do telah mengeluarkan instruksi untuk mencegah penyakit African Swine Fever ( ASF) atau demam babi afrika

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gordi Donofan
Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do 

POS-KUPANG.COM | MBAY - Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do telah mengeluarkan instruksi untuk mencegah penyakit African Swine Fever ( ASF) atau demam babi afrika.

Bupati Don mengeluarkan instruksi nomor: 500/EK-NGK/|29/07/2020 pencegahan penyebaran penyakit african swine fever (ASF) atau demam babi afrika di Nagekeo.

"Kami mengedukasi bagi seluruh masyarakat baik bagi masyarakat kabupaten Nagekeo untuk tidak memasukan maupun menerima ternak Babi dari luar," ujar Plt. Kepala Dinas Peternakan Nagekeo Apolonaris Meo kepada POS-KUPANG.COM Senin (6/7/2020).

Pemda Belu Minta Masyarakat Pertahankan Statu Zona Hijau

Kata dia, cara yang paling mudah untuk mencegah tidak masuknya ASF di Nagekeo adalah melarang untuk tidak boleh memasukan ternak Babi ke Nagekeo serta melarang untuk membawa keluar ternak Babi dari Nagekeo.

"Ini cara yang paling murah guna mencegah penyebaran virus Babi ASF ini," ujarnya.

Ia menerangkan selain melarang, hal yang harus dilakukan adalah dengan memperhatikan pakan dan pola makan ternak Babi.

Hasil Swab Test Negatif, 3 PMI Sikka Dipulangkan ke Rumah

Selain itu kandang harus rutin dibersihkan dan memperhatikan gejalanya. Karena sampai saat ini belum ditemukan obat untuk menangkal virus ini.

"Serta menerapkan manajemen pakan dan perkandangan yang benar sehingga babi dapat ditingkatkan imunitas dan biosecuritynya karena belum ada vaksin dan obat-obatannya," jelasnya.

Ia meminta masyarakat jika ada yang membawa atau memasukan Babi ke wilayah Nagekeo harus ditolak dan tidak boleh ada cela untuk mereka masuk.

"Edukasi masyarakat termasuk masyarakat adat agar jangan memasukan ataupun menerima Babi dari luar termasuk untuk urusan adat apapun. Tolak saja jika ada yang membawa untuk urusan adat. Ingat tidak ada vaksin dan tidak ada obat," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved