Isu Reshuffle Kabinet

Benarkah Putra Sulung SBY, AHY Jadi Menteri Kabinet Jokowi? Begini Reaksi Petinggi Partai Demokrat

Sejumlah nama pun diisukan muncul untuk masuk menggantikan menteri tersebut ke dalam kabinet Indonesia Maju, termasuk Ketum Demokrat Agus AHY

Editor: Bebet I Hidayat
Instagram/agusyudhoyono
Benarkah Putra Sulung SBY, AHY Jadi Menteri Kabinet Jokowi? Begini Reaksi Petinggi Partai Demokrat 

POS-KUPANG.COM - Nama Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) kembali mencuat dalam bursa menteri Jokowi mendatang.

Seperti diketahui, belum lama ini Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menyatakan kekesalannya terhadap kinerja para menteri yang dinilai tak meningkat selama menghadapi krisis karena pandemi Covid-19. 

Imbasnya, Jokowi mengancam akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet.

Sejumlah nama pun diisukan muncul untuk masuk menggantikan menteri tersebut ke dalam kabinet Indonesia Maju.

Salah satunya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ).

Menanggapi isu Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) masuk kabinet Jokowi, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon angkat bicara.

Menurutnya, isu munculnya nama AHY tidak perlu ditanggapi dengan serius.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Instagram/agusyudhoyono)

Terlebih, nama-nama itu dari sumber yang tidak diketahui dengan jelas.

"Aduhh.., kita tidak tahu menahu soal beredarnya daftar nama-nama itu ya. Rasanya tidak perlulah kita menanggapi hal-hal yang sumbernya tidak jelas gitu ya. Apalagi soal reshufle itu kan sepenuhnya kembali kepada Presiden," kata Jansen Sitindaon kepada Tribunnews.com, Minggu (5/7/2020).

Jansen menilai, Partai Demokrat tak ambil soal isu reshuffle.

Menurutnya, hal terpenting yang dilakukan pemerintah yakni melalukan kerja maksimal dalam menghadapi krisis akibat pandemi virus corona.

"Bagi kami Demokrat, mau ada reshuffle atau tidak, yang penting penanganan soal Covid ini diseriusi oleh pemerintah. Itu yang jauh lebih penting saat ini dibanding soal gonjang ganjing politik terkait reshuffle ini," jelas Jansen.

Ia juga menilai, jangan sampai persoalan pokok soal penanganan Covid-19 ini tidak tuntas, fan sibuk membahas berlarut-larut soal reshufle kabinet.

Isu Reshuffle Kabinet - Yang Memberatkan Langkah Presiden Jokowi Mengganti Para Menteri

Krisdayanti Kena Imbas Foto Jadul Aurel Hermansyah yang Diunggah Ashanty, Atta Halilintar Bereaksi

"Jadi mari kita kembali ke masalah utamanya," kata Jansen.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal reshuffle saat rapat kabinet paripurna di hadapan para menteri Kabinet Indonesia Maju pada 18 Juni 2020, lalu.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengutarakan rasa kecewanya terhadap kinerja para menteri yang dinilai tidak memiliki progres kerja yang signifikan.

"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Jokowi lewat video yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).

Lebih lanjut, Presiden mengajak para menteri ikut merasakan pengorbanan yang sama terkait krisis kesehatan dan ekonomi yang menimpa Indonesia saat di tengah pandemi Covid-19.

Jokowi menilai, hingga saat ini diperlukan kerja-kerja cepat dalam menyelesaikan masalah yang ada.

Terlebih, Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyampaikan, bahwa 1-2 hari lalu growth pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi 6, bisa sampai ke 7,6 persen. 6-7,6 persen minusnya. Lalu, Bank Dunia menyampaikan bisa minus 5 persen.

"Kita harus ngerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita. Saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," ucap Jokowi.

Beredar Nama-Nama Reshufle Menteri

Isu reshuffle atau perombakan kabinet Presiden Jokowi makin kencang. 

Kalaulah benar-benar ada reshuffle, Prabowo Subianto, Erick Thohir, Basuki Hadimuljono dan Retno Marsudi, diperkirakan yang paling dipertahankan.

Lalu, lihat juga nama-nama menteri yang diperkirakan pengamat bakal terancam diganti. Siapa saja? 

Begitulah. Beberapa hari terakhir isu reshuffle alias perombakan kabinet pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin merebak di publik.

Isu reshuffle itu muncul dilatarbelakangi oleh teguran Presiden Jokowi kepada para pembantunya itu dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 18 Juni silam.

Dalam video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6) itu, terlihat bagaimana jengkelnya Presiden Jokowi kepada para pembantunya di Kabinet Indonesia Maju, yang dinilai masih bekerja secara biasa dalam masa krisis seperti ini.

Padahal, Jokowi sudah meminta para menterinya itu untuk membuat kebijakan luar biasa untuk menangani krisis, baik itu pandemi Covid-19 maupun dampaknya terhadap perokonomian.

”Langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan, dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah pemerintahan," kata Jokowi di hadapan para anggota kabinet.

"Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara," ucap Presiden.

Setelah video itu viral, publik kemudian menebak-nebak siapa menteri yang akan di-
reshuffle oleh Presiden Jokowi.

Sejumlah nama diprediksi berada di zona tidak aman, Mulai dari Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Agama Fachrul Razi, hingga Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Di sisi lain, ada pula nama-nama menteri yang diprediksi berada di zona aman dan akan dipertahankan oleh Presiden Jokowi. Walaupun akan ada reshuffle, mereka diperkirakan tidak akan dicopot dari kursinya.

Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio memprediksi, setidaknya ada empat atau lima menteri yang akan bertahan.

Mereka adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

"Kalau yang bertahan, paling Prabowo, Erick Thohir, Basuki dan Retno," kata Hendri, Minggu (5/7/2020).

Ia pun mengungkapkan alasan mengapa nama-nama tersebut akan dipertahankan oleh Jokowi. Prabowo, kata Hendri, selama menjadi Menteri Pertahanan banyak melakukan terobosan dan perbaikan yang baik di kementerian itu.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa Prabowo tidak akan diganti.

"Prabowo sebenarnya sahabat Jokowi. Selama jadi Menhan, beliau lakukan terobosan dan pembenahan yang bagus," kata dia.

Kemudian Basuki Hadimuljono. Hendri menilai Menteri PUPR itu merupakan menteri andalan Jokowi untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur di negeri ini.

Hal itulah yang menjadi alasan mengapa posisi Basuki tak akan diganti.

"Basuki memang andalan Jokowi untuk mewujudkan monumen-monumen infrastruktur Jokowi sehingga dia tidak mungkin diganggu," kata Hendri.

Sementara Erick Thohir dinilai melakukan banyak hal baik dalam memperbaiki Kementerian BUMN, termasuk dalam penanganan Covid-19.

Begitu pula dengan Retno Marsudi yang dinilai telah melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai Menteri Luar Negeri.

Selain keempat menteri tersebut, Hendri juga memprediksi Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro masuk jajaran menteri yang tidak akan di-reshuffle.

"Bambang Brodjonegoro juga menteri andalan Jokowi yang termasuk ke jajaran menteri paling loyal," kata dia.

Seperti halnya prediksi Hendri, pengamat politik Pangi Syarwi juga memprediksi nama-nama seperti Prabowo, Basuki, dan Erick Thohir, bakal luput dari reshuffle lantaran berkinerja baik.

"Nama-nama itu bisa jadi ada dalam persepsi Jokowi. Nama-nama itu bisa jadi yang dipercaya Jokowi sebagai menteri dengan kinerja baik," Pangi.

Menurut Pangi, saat ini Jokowi membutuhkan menteri yang bisa membuat gebrakan.

Namun yang terpenting pula adalah kinerja menteri bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat.

"Jadi bukan sekadar populer tapi parameternya kinerjanya benar-benar dirasakan publik," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu.

Pangi menilai Jokowi mestinya tak punya beban untuk membongkar pasang kabinet.

Yang jelas parameternya adalah kinerja dan bukan letupan politik.

Dia pun memandang menteri seperti Basuki atau Erick Thohir adalah menteri yang gebrakannya paling terasa.

"Erick Thohir bagus karena ada gebrakannya terasa dan kinerja yang diketahui publik.

Namun ada pula menteri lain yang mungkin tak populer yang gayanya bekerja dalam senyap," kata Pangi. 

* Mensesneg Pratikno: Kalau Menteri Bagus, Reshuffle Kabinet Tak Relevan, Sekarang Makin Fokus Covid-19

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menilai wacana perombakan reshuffle kabinet yang diembuskan Presiden Joko Widodo bergantung pada progres kinerja para menterinya.

Hal itu disampaikan Pratikno menanggapi wacana reshuffle yang disampaikan Presiden Jokowi pada sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada 18 Juni.

"Ini progres yang bagus. Jadi kalau progresnya bagus, ngapain direshuffle. Gitu. Intinya begitu. Tentunya dengan progres yang bagus ini isu reshuffle tidak relevan sejauh bagus terus," kata Pratikno saat menyampaikan keterangan pers terkait persiapan peringatan HUT RI ke-75 lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/7/2020).

"Sekarang sudah bagus dan semoga bagus terus. Tentu saja kalau bagus terus ya enggak ada isu, enggak relevan lagi reshuffle," lanjut Pratikno.

Ia mengatakan saat ini sebaiknya seluruh kekuatan pemerintahan difokuskan kepada upaya mengatasi Covid-19.

Ia menambahkan pandemi Covid-19 membawa dampak kesehatan dan ekonomi yang serius sehingga membutuhkan perhatian khusus.

Ia pun mengatakan para menteri telah bekerja ekstra keras usai Presiden menegur mereka dengan ancaman reshuffle.

Kini, kata Pratikno, Kabinet Indonesia Maju hendak fokus pada penanganan Covid-19 dan tak ingin dipusingkan dengan isu reshuffle.

"Itulah mengapa beliau menyampaikan teguran yang keras kepada kita semuanya, kepada kami agar mempercepat kinerjanya. Terutama sekali antara lain adalah permasalahan ekonomi di masyarakat harus segera diselesaikan," lanjut dia.

Presiden Joko Widodo sebelumnya, mengancam me-reshuffle kabinet di hadapan para menterinya saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta pada 18 Juni 2020 silam.

Informasi ini baru terungkap dalam video yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).

Mulanya saat membuka rapat, Presiden Jokowi menyampaikan kejengkelannya kepada para menteri lantaran masih bekerja secara biasa saja di masa krisis seperti ini.

Padahal, Presiden Jokowi meminta ada kebijakan luar biasa untuk menangani krisis, baik itu pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap perokonomian. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunternate.com dengan judul AHY Diisukan Masuk Kabinet Jokowi, Wasekjen Demokrat Angkat Bicara: Aduh, Kita Tidak Tahu Menahu, https://ternate.tribunnews.com/2020/07/05/ahy-diisukan-masuk-kabinet-jokowi-wasekjen-demokrat-angkat-bicara-aduh-kita-tidak-tahu-menahu?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved