News
Astaga, Gaji Dokter PTT di TTS Dipangkas dari Rp 10 Juta jadi Rp 5 Juta/Bulan, Ini Penyebabnya
Pemda TTS sementara melakukan kajian untuk menurunkan gaji dokter PTT dari Rp 10 juta/ bulan menjadi hanya Rp 5 Juta/bulan.
Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota
POS KUPANG, COM, SOE - Meskipun dilanda kekosongan tenaga dokter pada 13 Puskesmas di Kabupaten TTS, saat ini Pemda TTS sementara melakukan kajian untuk menurunkan gaji dokter PTT dari Rp 10 juta/ bulan menjadi hanya Rp 5 Juta/bulan.
Kajian itu dilakukan, menyusul rendahnya minat para dokter untuk mengikuti seleksi CPNS dan cenderung memilih menjadi dokter PTT. Kelihatannya, dari segi kesejahteraan, gaji dokter PTT lebih tinggi ketimbang gaji dokter CPNS.
"Saya sudah minta Sekda, untuk kaji penurunan gaji dokter PTT tahun ini dan akan kita berlakukan mulai tahun depan. Saya tahu, hal ini nantinya akan berdampak pada penurunan minat dokter PTT di kabupaten TTS. Paling hanya anak asli daerah yang mau PTT di sini," ungkap Bupati TTS, Egusem Piether Tahun kepada Pos Kupang, Sabtu (4/7).
Dikatakannya, besarnya gaji dokter PTT cukup menguras anggaran daerah. Dengan gaji Rp10 juta/bulan, maka untuk satu dokter dalam setahun Pemda harus mengeluarkan uang Rp120 juta. Jika 10 dokter maka 1,2 Miliar dalam setahun.
Sementara itu, untuk mengisi kekosongan dokter di 13 Puskesmas, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Melki Laka Lena menyatakan, kesiapannya untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut.
Dirinya akan mendorong Kemenkes untuk mengalokasikan sejumlah tenaga dokter guna mengisi kekosongan dokter di Puskesmas.
Nantinya seluruh beban anggaran untuk gaji tenaga dokter tersebut akan dibiayai dari APBN.
" Saya sudah koordinasi dengan Pak Melky untuk membantu kita. Sesuai arahan beliau, kita sudah kirim surat permohonan bantuan tenaga dokter ke Kemenkes," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 13 Puskesmas di Kabupaten TTS hingga saat ini belum memiliki tenaga dokter. Mirisnya, sebagian besar Puskesmas tersebut sudah terakreditasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, dr. Irene Atte membenarkan jika 13 Puskesmas di Kabupaten TTS saat ini tidak memiliki dokter. Faktor utama yang menyebabkan pihaknya kesulitan mengisi tenaga dokter adalah Keterbatasan anggaran.
"Jujur saja, kalau anggaran kita sangat terbatas untuk merekrut tenaga dokter. Tahun ini saja kita hanya merekrut dua dokter tenaga PTT untuk penempatan di Puskesmas Oenino dan Oinlasi," terangnya. *