Breaking News

Sosok Ini Sebut 2 Menteri Jokowi Ini Pantas Dicopot, Siapakah Mereka?

Sosok Ini Sebut 2 Menteri Jokowi Ini Pantas Dicopot, Siapakah Mereka? Simak baik-baik ya

Editor: maria anitoda
istimewa
Sosok Ini Sebut 2 Menteri Jokowi Ini Pantas Dicopot, Siapakah Mereka? 

Menurutnya, saat ini Kemenkes di bawah kepemimpinan Terawan tidak memiliki persiapan yang cukup untuk menghadapi pandemi ini.

"Karena waktu terbuang sia-sia, karena tidak ada persiapan yang matang."

"Dari awal sudah menganggap enteng, tidak ada senses of crisis sama sekali," ucap Bhima.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju bekerja lebih keras di masa pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna berlangsung secara tertutup pada 18 Juni 2020.

Berikut ini isi lengkap pidato Presiden Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna yang baru dikeluarkan oleh Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).

Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua.

Yang saya hormati bapak Wakil Presiden, para menko, para menteri.

Pemain Persebaya Bersepeda Sejauh 50 Km dari Temanggung sampai Candi Borobudur, Ini Tujuannya

Kades Harus Mencegah Konflik Horisontal di Masyarakat

Update Corona di Kota Kupang, Pasien Positif Sembuh Bertambah Satu Orang

Kepala Lapas Kelas IIA Kupang Minta Warga Binaan yang Dapat Asimilasi Tidak Berulah

Yang saya hormati seluruh ketua dan pimpinan lembaga yang hadir yang tidak bisa saya sebut satu per satu.

Bapak ibu sekalian yang saya hormati, suasana dalam tiga bulan ke belakang ini dan ke depan, mestinya yang ada adalah suasana krisis.

Kita juga mestinya semuanya yang hadir di sini sebagai pimpinan, sebagai penanggung jawab, kita yang berada di sini ini bertanggung jawab kepada 260 juta penduduk Indonesia.

Tolong digarisbawahi, dan perasaan itu tolong kita sama. Ada sense of crisis yang sama.

Hati-hati, OECD terakhir sehari dua hari lalu menyampaikan bahwa growth pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi 6, bisa sampai ke 7,6 persen. 6-7,6 persen minusnya.

Bank Dunia menyampaikan bisa minus 5 persen. Perasaan ini harus sama. Kita harus ngerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita.

Saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal. Lah kalau saya lihat bapak ibu dan saudara-saudara masih ada yang melihat ini normal, berbahaya sekali.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved