Aksi ETIKA gandeng FAN NTT Gelar Webinar tentang Metode Cepat Tes Massal

Kalau mereka tahu dan merasa penting, mereka akan mengerti sehingga tidak takut ketika nanti akan di-tes

Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Konferensi pers yang dilakukan bersama Forum Academia NTT (FAN), David Kenanbudi selaku perwakilan Aksi ETIKA 

Aksi ETIKA gandeng FAN NTT Gelar Webinar tentang Metode Cepat Tes Massal

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan Covid-19 terus dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satunya ialah Aksi Etnis Tionghoa Kupang (ETIKA).

Kali ini, Aksi ETIKA menyelenggarakan sebuah webinar tentang sebuah metode cepat tes massal Covid-19 yang akan dilakukan oleh Forum Academia NTT (FAN).

Webinar tersebut akan dilakukan melalui aplikasi zoom pada Sabtu (4/7/2020) pukul 16.00 Wita.

Dalam konferensi pers yang dilakukan bersama Forum Academia NTT (FAN), David Kenanbudi selaku perwakilan Aksi ETIKA menjelaskan bahwa webinar tersebut wajib diikuti oleh masyarakat NTT agar tahu tentang mekanisme dari suatu tes massal yang berkaitan dengan Covid-19.

"Kalau mereka tahu dan merasa penting, mereka akan mengerti sehingga tidak takut ketika nanti akan di-tes," kata David.

Sementara itu, Rudi Rohi dan Ben Tarigan dari Forum Academia NTT juga menyampaikan beberapa hal terkait metode cepat massal.

Menurut Rudi, apa yang dilakukan oleh tim lintas disiplin itu bisa memberi kontribusi dalam membantu pemerintah menanggulangi Covid-19. Adapun metode tes massal yang dikenal Pooled-qPCR ini muncul atas dasar kegelisahan terhadap pemeriksaan Covid-19 yang selama ini terjadi di NTT.

Adapun tiga hal yang menjadi pertimbanganmetode tes massal ini, yakni akurat, cepat, dan harga terjangkau.

Akurat, kata Rudi, karena hasil rapid sendiri tidak bisa seakurat swab. Tingkat penularan tertinggi hanya bisa dideteksi akurat dengan swab. Selain itu, dikatakan cepat karena tes akan dilakukan massal berdasarkan coding area.

Apabila nantinya ditemukan ada yang positif, maka akan ditindaklajuti dengan treatment atau perlakuan terhadap kelompok tersebut. Adapun manfaat dari laboratorium dengan metode tes massa ini juga berguna bagi penyakit pandemik dan endemik lain yang terabaikan di NTT karena ketiadaan tools untuk mengukurnya.

Ben menambahkan, apabila nantinya tes ini telah dilakukan, maka pengambilan tes dilakukan secara berkerumun. Ia menjelaskan, mobil akan mendatangi area yang telah ditentukan dan akan berhenti di masing-masing rumah. Sehingga, tidak ada aktivitas pengumpulan massa atau saling kontak.

Apabila rumah tidak bisa terjangkau dengan mobil, ada tameng yang akan digunakan untuk tetap melakukan tes tersebut.

Taman Daun Sulap Gubuk Reot Nenek Peni Jadi Rumah Layak Huni Dalam Waktu Empat Hari

Pilkada Sumba Timur - Paket ULP-YHW Angkat Isu Covid-19 dalam Sosialisasi

Pemkab Malaka Dapat Opini WTP Perdana dari BPK RI Perwakilan NTT

Adapun webinar akan diselenggarakan dengan menghadirkan tiga pembicara yakni Peneliti Metode Quantitative PCR (Pooled qPCR), Dr. Fima Inabuy; Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) NTT, Dr. dr. Hyron Fernandez, M.Kes; dan Perwakilan FAN, Dr. Elcid Li. Webinar tersebut akan dimoderatori oleh Ir. Theo Widodo dari Aksi ETIKA dan bekerja sama dengan Harian Pagi Pos Kupang. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved