GMNI & PMKRI Demo di Kantor Bupati Matim Tolak Tambang Batu Gamping dan Pabrik Semen
Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi PMKRI dan GMNI Cabang Ruteng melakukan demo tolak pabrik semen di Luwuk
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | BORONG - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi PMKRI dan GMNI Cabang Ruteng melakukan demo tolak pabrik semen di Luwuk dan tambang batu gamping di Lengko Lolok, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur.
Demo tersebut berlangsung di depan Kantor Bupati Manggarai Timur di Lehong, Kecamatan Borong, Kamis (2/7/2020) siang.
• Tidak Terbukti Dugaan Pemotongan Uang PKH di Desa Fatumnutu TTS
Sekitar puluhan mahasiswa yang tergabung dari 2 organisasi itu datang menggunakan dua mobil pikap dengan mengenakan atribut lengkap GMNI dan PMKRI. Massa juga membawa serta belasan poster yang bertuliskan 'Batu Gamping (Karst) Berperan Sebagai Tangki Raksasa Penampung Air Alam. Merusak Karst (tambang) membunuh Masa Depan Orang Flores Tolak Tambang di Bumi Matim dan Flores!!!', Neka Emang Lemot Le Empong de Pemerintah', Selamatkan Karst Untuk Kelestarian Air. Orang makan Nasi Bukan Semen', 'Pemerintah itu Bukan Makelar!!!', 'Jangan Membodohi Rakyat Dengan Dalil Pembangunan' dan sejumlah poster lain yang berisikan intinya tolak tambang dan pabrik tersebut.
Kedatangan massa sambil berorasi itu dikawal oleh puluhan anggota polisi dari Polres Manggarai Timur, Anggota Sat Pol PP dan Dinas Perhububngan Manggarai Timur.
• Penemuan Mayat Gegerkan Warga Wuring Sikka
Dalam orasinya juga mereka menuntut Bupati Manggarai Timur Agas Andreas, S.H,MH untuk keluar menemui mereka. Mereka tetap bergerak maju, di depan dijaga ketat puluhan anggota polisi di belakang barisan anggota polisi terdapat puluhan anggota Sat Pol PP.
Tensi sedikit memanas ketika massa aksi ingin masuk bertemu dengan Bupati Agas. Kabag Ops Polres Manggarai Timur AKP Yohanes Bastian Simon dan Kasat Pol PP Matim Yos Syukur meminta agar hanya perwakilan 7 orang pendemo sesuai permintaan bupati untuk beraudiens/berdialog dengan Bupati Agas, selain itu wajib menunjukan kartu identitas dan wajib pakai masker hal itu dilakukan guna mengikuti Protokol Pencegahan Covid-19 dan juga mengantisipasi jika ada penyusupan.
Terkait dengan penyampaian itu, Massa pun kembali berdebat mereka menegaskan bukan penyusup dan tetap memaksa untuk ingin berdialog langsung dengan bupati. Jika ruangan tidak cukup maka bupati bisa bertemu langsung dengan mereka dan berdialog di ruangan terbuka.
Tak lama berselang, Kabag Ops kembali menyampaikan bahwa bupati siap berdialog dengan semua peserta demo, namun demi menjaga keamanan, peserta demo wajib sebelum masuk mencatat nama dan melepaskan semua barang bawaan.
Para pendemo pun akhirnya masuk dan berdialog langsung dengan Bupati Agas didampingi Sekda Manggarai Timur Ir Boni Hasudungan Siregar dan sejumlah staf Ahli, Asisten Sekda dan sejumlah pimpinan OPD di Ruang Rapat Bupati Manggarai Timur.
Para pendemo juga memberikan aplos karena bupati Agas bisa bersediah berdialog dengan mereka.
Dalam kesempatan itu mereka juga menyampaikan sejumlah pemikiran mereka seperti hadirnya tambang batu gamping dan pabrik semen dapat merusak lingkungan dan budaya serta sejumlah pemikiran lain yang menjadi alasan mereka untuk menolak kehadiran tambang batu gamping dan pabrik semen tersebut.
Usai berdialog dengan Bupati Agas, Ketua GMNI Cabang Ruteng Rikardus Joman didampingi Ketua PMKRI Cabang Ruteng Hendrikus Mandela menyerahkan pernyataan sikap kepada Bupati Agas dan ketiganya foto bersama.
Adapun pernyataan Sikap yang disampaikan berdasarkan sejumlah pemikiran mereka tersebut yakni pertama, mendesak pemda Manggarai Timur agar mencabut ijin pembangunan pabrik semen di desa satar punda, kecamatan Lamba Leda.
Kedua, mengecam tindakan bupati Manggarai Timur yang terkesan mengintimidasi masyarakat di Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda. Dan ketiga, mendesak DPRD Manggarai Timur agar menyatakan sikap secara kelembagaan terkait kehadiran pabrik semen dan tambang batu gamping tersebut. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)