News

Warga Fatumnutu Keluhkan Pemotongan dana PKH Oleh Pendamping, Ini Penjelasan Kadis Dinsos TTS

Menurut Bendelina, bantuan PKH yang diterimanya dari pendamping PKH tidak sesuai dengan jumlah uang yang ada pada daftar yang ditandatangani.

Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
zoom-inlihat foto Warga Fatumnutu Keluhkan Pemotongan dana PKH Oleh Pendamping, Ini Penjelasan Kadis Dinsos TTS
POS-KUPANG.COM/DION KOTA
Kadis Sosial TTS, Nikson Nomleni

 Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota

POS KUPANG, COM, SOE - Kepala Dinas Sosial TTS, Nikson Nomleni angkat bicara terkait pengaduan Bendelina Balan, penerima PKH asal Desa Fatumnutu, Kecamatan Polen, kepada Pansus LKPJ. Bendelina mengadukan dugaan pemotongan uang PKH oleh pendamping PKH Desa Fatumnutu.

Menurut Bendelina, bantuan PKH yang diterimanya dari pendamping PKH tidak sesuai dengan jumlah uang yang ada pada daftar yang ditandatangani. Pada daftar tertulis uang Rp 1.050.000, yang diberikan pendamping hanya Rp 670 ribu.

Nikson Nomleni mengaku telah melakukan klarifikasi langsung kepada pendamping PKH Fatumnutu.

Dari penjelasan pendamping, kata Nikson, Bendelina merupakan ketua kelompok PKH Desa Fatumnutu dengan nomor PKH 530402100800155. Bendelina mempunyai dua komponen PKH, yaitu satu anak SMA atas nama Marfin Nabunome sekolah di SMANi Usapimnasi dan kedua anak SD atas nama, Jeslin Nabunome, di SD GMIT Nefomeu.

Sesuai dengan komponen yang ada, kategori anak sekolah SD indeks bantuan per tahun Rp 900 ribu. Sedangkan kategori anak sekolah SMA indeks bantuan per tahun Rp 2

juta. Jadi total bantuan yang diterima Bendelina selama setahun Rp 2,9 juta.

Bantuan tersebut disalurkan dalam empat tahap, masing-masing tahapan diberikan Rp 725 ribu.

Saat penyaluran PKH tahap II tahun 2020, Bendelina menarik uang di Agen Brilink Eban Rp 670 ribu, sisa saldo di rekening miliknya Rp 50 ribu.

"Saya sudah klarifikasi soal pengaduan ibu Bendelina tersebut. Pendamping PKH Desa Fatumnutu mengatakan tidak ada pemotongan. Saya sudah minta pendamping PKH menemui Bendelina agar bisa dijelaskan secara rinci," ujar Nikson, Sabtu (27/6).

Diberitakan sebelumnya, Kamis (25/6) pagi, sejumlah masyarakat di Desa Fatumnutu, Kecamatan Polen, menghadang rombongan Pansus LKPj di Desa Fatumnutu guna mengadukan ulah pendamping PKH yang diduga memotong uang PKH milik penerima manfaat.

Salah satu warga penerima PKH, Bendelina Balan menyampaikan kepada Pansus terkait bantuan PKH yang mereka terima. Menurutnya, bantuan PKH yang diterimanya dari pendamping PKH tidak sesuai dengan jumlah uang yang ada pada daftar yang ditandatangan. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved