Kasus Stunting di Manggarai Menurun

Kasus stunting di Kabupaten Manggarai mengalami penurunan, begini penjelasan Bupati Manggarai Deno Kamelus

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Bupati Manggarai Dr Deno Kamelus, SH.,M.MH sedang menyerahkan dokumen RAD Pangan & Gizi Tingkat Kabupaten Manggarai. 

POS-KUPANG.COM | RUTENG - Kasus stunting di Kabupaten Manggarai mengalami penurunan. Bupati Manggarai Dr Deno Kamelus, SH, M.H dalam sambutan saat Pembukaan Kegiatan Rembuk Percepatan Penurunan Stunting dan Launching Dokumen RAD Pangan & Gizi Tingkat Kabupaten Manggarai yang berlangsung di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai, Senin (25/6/2020).

Bupati Deno mengatakan, Stunting merupakan suatu kondisi gagal tumbuh pada anak balita sebagai akibat dari kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan Kondisi gagal tumbuh pada anak balita ini disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama serta terjadinya infeksi berulang.

KM Sirung Wajibkan Penumpang Bawa Surat Bebas Influenza

Kedua faktor penyebab ini, kata Bupati Deno, dipengaruhi pula oleh pola asuh yang tidak memadai dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penurunan Stuting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang sangat merugikan baik dari sisi kesehatan maupun sisi ekonomi seperti terhambatnya tumbuh kembang anak itu sendiri, kondisi kesehatan yang rentan terhadap penyakit-penyakit kronis di masa akan datang dan juga tingkat produktivitas yang tidak maksimal ketika sudah memasuki dunia kerja.

Bupati Deno juga menjelaskan, kondisi Stunting Kabupaten Manggarai dapat dilihat dari Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, dimana prosentasi stunting di Kabupaten Manggarai adalah sebesar 58,8 %. Angka ini kemudian memacu Pemda Manggarai bersama semua sektor terkait, untuk meluncurkan intervensi-intervensi program kegiatan yang bisa mengarah pada penurunan angka prevalensi Stunting.

Rakor Capaian Kerja Kemenkumham, Inovasi Demi Pasti Produktif

Dikata Bupati Deno, atas kerja keras semua sektor itu, maka angka prevalensi Stunting Kabupaten Manggarai berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018, dimana prevalensi Stunting di Kabupaten Manggarai sebesar 43,3 % atau mengalami penurunan dari tahun 2013 lalu.

Bupati Deno mengatakan, Pihaknya bersama semua sektor akan terus berusaha untuk menekan angka prevalensi Stunting ini dengan harapan bersama angka stunting nol persen.

"berdasarkan data aplikasi pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat secara elektronik (ePPGBM), kasus stunting menyebar di 12 kecamatan di Kabupaten Manggarai dengan total kasus balita stunting sebanyak 6.184 orang dari total balita yang diukur sebanyak 26.331 orang (23,48 %). Kecamatan Ruteng memiliki kasus tertinggi stunting dengan jumlah 1.233 kasus balita stuting, disusul Kecamatan Cibal (831 kasus), Rahong Utara (733 kasus), Satar Mese (531 kasus), Wae Rii (516 kasus), Satar Mese Barat (484 kasus), Lelak (442 kasus), Satar Mese Utara (404 Kasus), Langke Rembong (321 kasus), Reok Barat (308 kasus), Cibal Barat (200 kasus) dan Reok (181 kasus),"papar bupati Deno.

Dikatakan Bupati Deno, melihat angka kasus stunting itu, ia telah meminta kepada para camat dan kepala desa/lurah untuk lebih memaksimalkan segala upaya dan sumber daya yang ada guna melakukan upaya-upaya terintegrasi dan terkoordinasi guna menekan angka stunting di wilayahnya masing-masing.

Bupati Deno juga mengatakan, Kegiatan Rembuk Stunting di tengah situasi pandemic Covid-19 ini merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah guna memastikan terjadinya keterpaduan dan integrasi dalam perencanaan penurunan stunting secara bersama sama antara perangkat daerah dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.

Bupati Deno juga mengatakan, kegiatan rembuk stunting dengan tujuan menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting tingkat Kabupaten Manggarai secara terintegrasi.
Mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi dan Membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kabupaten Manggarai.

Dari tujuan tersebut, kata Bupati Deno, diharapkan kegiatan Rembuk Stunting dapat menghasilkan 2 (dua) point utama, yaitu Komitmen penurunan stunting, yang nantinya direncanakan akan ditanda tangani oleh semua yang hadir pada kegiatan Rembuk Stunting ini.

Kedua, rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi penurunan stunting yang telah disepakati oleh lintas sektor untuk dimuat dalam dokumen perencanaan tahun berikutnya.

"Kita butuh aksi-aksi nyata dilapangan yang terkoordinasi dan terintegrasi dalam perang melawan Stunting ini. Optimalkan sumber daya yang ada di tingkat desa/kelurahan dan juga kampung-kampung untuk bisa memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program/kegiatan yang berkaitan dengan pencegahan dan penanganan Stunting,"kata Bupati Deno. (rob/advetorial)

Pemkab Manggarai Lauching RAD Pangan & Gizi

RUTENG, PK---Dalam kegiatan itu juga bupati meluncurkan atau melaunching dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Pangan dan Gizi Kabupaten Manggarai. Dokumen ini merupakan suatu dokumen panduan bagi Pemerintah Kabupaten Manggarai dalam pembangunan sektor pangan dan gizi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved