Gubernur Anies Baswedan Masih Bungkam soal Polemik PPDB DKI Jakarta, Hanya Jawaban Singkat Ini
Pembagian sistim zonasi dan berbagai aturan lainnya belum juga memberi rasa puas dan oleh masyarakat, akibatnya aksi demo para orangtua terus dilakuka
Seorang Pria Ngamuk dalam Konpers Dinas Pendidikan DKI
Dibertakan sebelumnya, seorang pria yang diduga merupakan seorang wali murid melakukan protes keras.
Dirinya tiba-tiba mengamuk dalam acara konferensi pres yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Saat itu konferensi pers yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan DKI adalah menjelaskan terkait permasalahan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021.
Khususnya terkait sistem zonasi yang digunakan dalam seleksi.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana dalam konferensi pers menjelaskan dan sekaligus meluruskan seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) (Youtube/tvOneNews)
Dilansir TribunWow.com dari acara Kabar Siang tvOne, Jumat (26/6/2020), pria berbaju hitam kemudian mencoba melakukan protes keras.
Dirinya mengaku merasa tidak percaya dengan sistem zonasi PPDB yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Dikatakannya, sistem seleksi zonasi justru lebih memprioritaskan dari segi usia bukan jarak.
"Tidak ada jarak dalam zonasi itu yang menjadi seleksi, hanya usia," ujarnya menentang.
Ia juga mengatakan banyak siswa yang kemudian dirugikan dari proses seleksi yang dianggap menggunakan pertimbangan usia tersebut.
"Ribuan enggak bisa masuk sekolah," katanya.
"Bohong enggak ada seleksi jarak," tegasnya.
Tak lama kemudian, pria tersebut terpaksa diamankan oleh petugas dan dibawa keluar ruangan konferensi pers.
Namun dalam waktu yang bersamaan, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta tak mau memberikan tanggapannya terkait insiden tersebut.