Anies Baswedan Jadi Simbol Oposisi Jokowi, Lebih Pantas Jadi Presiden RI Selain Prabowo Subianto

Dia mengkritik pemerintahan Jokowi karena tidak bertindak cepat dan kuat, dan berulang kali membantah data pemerintah tentang jumlah kasus Covid-19.

Editor: Frans Krowin
kupang.tribunnews.com
Basuki Tjahaja Purnama atau BTP atau Ahok saat bersama Anies Baswedan. 

Bahkan pada saat itu, pemerintah daerah diminta untuk meminta izin sebelum melakukan lockdown (penguncian).

Terhadap kebijakan itu,  Anies Baswedan seperti ditulis Jakarta Post pun berkomentar, "[Itu] seolah-olah kami mengusulkan proyek yang membutuhkan studi kelayakan." 

“Tidak bisakah kementerian [kesehatan] melihat bahwa kita menghadapi peningkatan jumlah kematian? Apakah itu tidak cukup? "

Itu adalah satu tembakan atau serangan yang dilakukan Anies terhadap Presiden Joko Widodo  --lebih dikenal sebagai Jokowi.

Dia mengkritik pemerintahan Jokowi karena tidak bertindak cepat dan kuat, dan berulang kali membantah data pemerintah tentang jumlah kasus Covid-19.

Itu adalah "tamparan di wajah" untuk Jokowi dan para pembantunya, kata seorang diplomat asing.

Keluhan jelas menjebak presiden. Ketika Anies Baswedan berusaha untuk mengunci Jakarta setelah Jokowi menghabiskan berminggu-minggu menolak untuk melakukan hal yang sama ke seluruh negeri, Jokowi menyatakan bahwa gubernur tidak memiliki wewenang untuk melakukannya.

Hari berikutnya ia mengumumkan prosedur berat yang diperlukan sebelum pemerintah daerah dapat membatasi pergerakan orang.

Jokowi selama ini jarang mendapat kritik dari kelompok oposisi setelah pada Oktober ia mengangkat Prabowo Subiabto sebagai menteri pertahanan.

Prabowo Subianto adalah lawannya selama dua kampanye presiden (2014 dan 2019).

Sejak saat itu, Prabowo sebagian besar mengikuti kebijakan pemerintahan dan membiarkan 'jabatan kepala oposisi' kosong.

The Economist menulis, Mr Anies tampaknya telah memutuskan untuk mengambil posisi itu (oposisi).

Ketika Jokowi memulai masa jabatan pertamanya sebagai presiden pada tahun 2014, ia menunjuk Anies sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Namun ambisi politisnya, belakangan ini melemahkan hubungan keduanya, kata seorang mantan penasihat Jokowi.

Presiden mencampakkan Anies dua tahun kemudian dalam perombakan kabinet.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved