Anies Baswedan Jadi Simbol Oposisi Jokowi, Lebih Pantas Jadi Presiden RI Selain Prabowo Subianto
Dia mengkritik pemerintahan Jokowi karena tidak bertindak cepat dan kuat, dan berulang kali membantah data pemerintah tentang jumlah kasus Covid-19.
Anies Baswedan Jadi Simbol Oposisi Jokowi, Lebih Pantas Jadi Presiden RI Selain Prabowo Subianto
POS-KUPANG.COM, JAKARTA -- Anies Baswedan, kembali jadi sorotan. Kali ini sorotan kepada Gubernur DKI Jakarta tersebut, datang dari media internasional.
Dalam ulasannya, media luar negeri menyebut Anies Baswedan sebagai simbol oposisi Presiden Jokowi.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mendikbud itu disebut-sebut sebagai 'saingan' baru Prabowo Subianto dalam merebut kursi nomor satu di Indonesia yang kini ditempati Presiden Joko Widodo.
Pada hajatan Pilpres 2019 lalu, Prabowo Subianto merupakan rival paling berat Jokowi.
Namun setelah Jokowi terpilih menjadi Presiden RI periode 2019-2024, Prabowo Subianto ditarik sebagai pembantu presiden dengan posisi Menteri Pertahanan, Menhan RI.
Sejumlah politisi di Tanah Air menyebut Anies Baswedan sebagai calon presiden paling potensial tahun 2024 mendatang.
Pasalnya, Anies Baswedan dinilai lebih cepat merespon wabah virus corona atau Covid-19 dibanding para kepala daerah yang lain di Indonesia, termasuk jajaran menteri dalam kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Jokowi.
• Bupati Niga Instruksikan Petugas Larang Warga Masuk RSUD BilaTidak Menggunakan Masker
• Kabar Duka, Penambang Pasir di Cunca Durang Manggarai Tewas Tertimbun Longsor
• Pemerintah Kabupaten Belu Beri Penghargaan Buat Swalayan Jabal Mart
Hal ini ditulis The Economist, baik edisi cetak maupun online, terkait kiprah Anies Baswedan akhir-akhir ini.
The Economist adalah majalah internasional dan juga media online yang berkantor pusat di London, Inggris. Dalam kesehariannya, The Economidt menyoroti isu-isu kekinian, bisnis, politik, dan teknologi.
Sebelumnya, media Australia juga menyamakan Anies Baswedan dengan Gubernur New York, Andrew Cuomo yang menjadi rival Presiden Doland Trump.
Menurut The Economist, kasus Covid-19 pertama di Indonesia telah dikonfirmasi pada 2 Maret 2020.
Selama berminggu-minggu Anies Baswedan telah mendesak pemerintah pusat untuk bertindak cepat.
Namun pemerintah ragu-ragu ketika virus itu menyebar, pertama melalui Jakarta, kemudian ke seluruh pelosok negeri.
Akhirnya, pada tanggal 31 Maret 2020, presiden mengumumkan keadaan darurat nasional.
