Angka Stunting 20 Desa di TTU Masih Berada Diatas 50 Persen
Pemkab TTU dalam beberapa tahun belakangan ini telah berhasil menurunkan angka stunting di daerah tersebut
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU - Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara ( Pemkab TTU) dalam beberapa tahun belakangan ini telah berhasil menurunkan angka stunting di daerah tersebut.
Jika pada 2018 angka stunting berada pada 51 persen, maka pada tahun 2019 yang lalu turun menjadi 42,7 persen, dan pada Februari 2020, angka stunting turun lagi menjadi 35,6 persen.
Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt mengatakan hal tersebut seusai memimpin rapat evaluasi stunting di Balai Biinmafo beberapa waktu yang lalu.
• Tim Covid-19 Sumba Barat Pantau 25 Orang Tanpa Gejala
Raymundus menjelaskan, meskipun pihaknya berhasil menekan angka stunting, masih ada sekitar 20 desa di wilayah Kabupaten TTU yang angka stunting diatas 50 persen.
Jumlah desa sebanyak itu ditemukan setelah pemerintah daerah Kabupaten TTU melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan penanggulangan stunting yang sudah dilakukan selama ini.
"Berdasarkan hasil evaluasi kita temukan ada 20 desa yang masih berada diatas 50 persen," ujar Bupati TTU dua periode itu.
• KPU Ngada Mulai Laksanakan Verifikasi Faktual
Atas temuan tersebut, jelas Raymundus, pemerintah daerah melalui dinas teknis berencana akan menfokuskan perhatian yang sangat besar terhadap kegiatan penanganan stunting khusus di 20 desa yang angka stunting masih berada diatas 50 persen itu.
"20 desa itu akan menjadi fokus perhatian dan penanganan stunting kedepan, sehingga kita harapkan di akhir tahun ini angka terutama di 20 desa yang presentase stunting masih diatas 50 persen, kita turunkan," ujarnya.
Raymundus berkeyakinan, jika angka stunting di 20 desa tersebut berhasil diturunkan dari 50 persen, maka secara keseluruhan angka stunting di Kabupaten TTU akan turun lagi dari 35,6 persen.
"Dan saya berkeyakinan bahwa diakhir tahun ini angka stunting bisa turun dibawa 30 persen, kalau kita sama-sama kroyok 20 desa yang masih 50 persen ini," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)