Mega Proyek Mata Air Waelain Tak Kunjung Beres, Warga Masih Pesan Air Tangki

Belum semua warga di Kecamatan Omesuri dan Buyasuri Kabupaten Lembata menikmati air bersih hasil dari mega proyek mata air Waelain.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RIKARDUS WAWO
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur saat memantau reservoar induk di Desa Aramengi, Sabtu (27/6/2020). Reservoar itu menampung air dari mata air Waelain. 

Dijelaskan, aksi kerja bakti para pegawai pamong praja kali ini adalah bagian dari kerja pelayanan kepada masyarakat sekaligus motivasi dan pemicu semangat kepada masyarakat. Bahkan, hingga saat ini, dia menilai masalahnya mata air Weilain ini bukan ada pada tataran kebijakan pemerintah lagi.

Lebih jauh, Bupati Sunur menyatakan setelah turun langsung ternyata ditemukan adanya kerusakan pipa yang disebabkan aktivitas galian material batu dan pasir.

"Perusakan kuari sampai pipa patah dan itu pengaruh terhadap distribusi air ke Desa Hoelea dan wilayah lainnya. Survei awal titik pipa harusnya ada di atas, sekarang harus diperbaiki supaya pipa kembali ke atas. Kita langsung suruh tutup (akticitas galian material) dan kita panggil dan beri peringatan," tegas Bupati Sunur.

Dengan kerja bakti para pegawai, Bupati Lembata dua periode ini meyakini kalau semua desa di Kecamatan Omesuri dan Buyasuri sudah bisa menikmati air bersih yang bersumber dari mata air Waelain pada Juli 2020 ini.

"PU (Dinas PUPRP) saya suruh tiap hari jalan untuk kerja supaya kita pindah ke kecamatan lain lagi," ungkapnya.

Bupati Sunur belakangan sempat mengatakan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) jadi sebab air dari mata air tak sampai ke pemukiman warga. Namun dalam keterangan pers hari itu, dia menyebut listrik sudah mulai normal lagi sehingga mampu menyedot air dari mata air ke bak penampung.

Kalau listrik dengan instansi PLN dan ini sudah mulai normal lagi karena butuh waktu 2,5 jam untuk pompa air ke atas. Kerusakan pipa kita perbaiki lagi," imbuhnya.

Gara-Gara Tanah, IRT di Sikka Diancam Pakai Parang Lalu Serahkan Uang Rp 100 Ribu, Ini Kejadiannya!

Hari Bhayangkara Ke-74, WTT 33 Nusantara Polda NTT Anjangsana ke Panti Asuhan Hidayatullah Batakte

Kejati NTT Tangkap Tersangka Keempat Kasus Korupsi Kredit Bank NTT di Surabaya

Jelang Pembukaan Pariwisata Labuan Bajo, Sistem Registrasi Online Segera Diuji Coba

Dirinya pun meminta partisipasi masyarakat untuk menjaga fasilitas negara yang ada termasuk pipa.

"Kita akan sisir lagi kerusakannya di mana," tambahnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved