Narasi Viktor Laiskodat di Pantai Ria Ende Diwarnai Tawa dan Tepuk Tangan

Mengenakan kemeja putih dibalut selendang motif daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat Gubernur NTT, berbi

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Bupati Ende Djafar Achmad dan Ketua DPRD Kabupaten Ende Fery Taso di Pantai Ria, Ende, Minggu (28/6/2020). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti

POS-KUPANG.COM | ENDE - Mengenakan kemeja putih dibalut selendang motif daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat Gubernur NTT, berbicara berapi-api di Pantai Ria, Kabupaten Ende.

Viktor berdiri di miniatur bangunan kapal di Pantai Ria. Udara cukup panas. Namun semua mata masih terarah pada Viktor Bungtilu Laiskodat, diselingi tawa, riuh tepuk tangan dan teriakan.

1. Kemiskinan

Lagi-lagi Viktor Laiskodat bicara soal kemiskinan. Menurutnya tingkat kemiskinan di NTT punya kaitan dengan jumlah penduduk. NTT dalam kondisi miskin namun jumlah penduduk terus bertambah.

Lebih parah lagi, menurutnya pertambahan jumlah penduduk lebih keran di kelompok miskin dan rentan miskin.

"Kalau kita survei di rumah tangga miskin di Nusa Tenggara Timur, rata-rata punya enam anak. Ini desain pembangunannya harus dirapikan," kata Viktor.

Sehubungan dengan itu Viktor dengan tegas mengatakan, pemerintah punya kewajiban mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk khususnya kelompok miskin dan rentan miskin.

"Bukan pemerintah melarang orang beranak. Tidak! Tetapi kita melarang orang mengeluarkan barang yang tidak bisa kau tangung jawab," ungkapnya.

Dengan demikian, kata dia, desain pembangunan harus dirapikan, sehingga manusia yang dilahirkan sehat dan produktif. "Jadi ketika tidak ada lagi stunting dan lain-lain," tegasnya.

Untuk pengembangan infrastruktur, lanjut Viktor, tahun ini ada recofusing anggaran untuk penanganan Covid-19, namun ia telah berbicara dengan Menteri Keuangan untuk dikembalikan.

Menurutnya, Kabupaten Ende mendapatkan 3,4 miliar lebih untuk infrastruktur. "Ini pastilah tidak mungkin tidak dibangun oleh Gubernur. Orang yang banyak pilih Gubernur pasti kita bangun, yang tidak pilih saja kita bangun," ujar Viktor.

Namun, kata Viktor kehadiran sebagai Gubernur bukan untuk kepentingan membangun yang memilih dirinya saat Pilgub. "Saya hadir untuk seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur dengan seluruh kemampuan yang ada pada saya," tegasnya.

2. Pendidikan

Soal pendidikan, Viktor ingin mulai tahun depan hanya ada tiga mata pelajaran untuk tingkat Sekolah Dasar (SD).

"Tentunya ini kita akan bersebrangan dengan undang-undang pendidikan nasional. Tapi kita lawan sudah tidak mungkin kita ikut merka terus. Karena anak-anak," ungkapnya.

Menurutnya tiga mata pelajaran tersebut yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika.

Viktor menjelaskan mata pelajaran Bahasa Indonesia karena kita merupakan bagian dari Negara Indonesia, Bahasa Inggris karena selain negara tetapi juga masyarakat internasional.

"Dan juga pulau Flores ke depan adalah pulau yang tak terhindarkan dari tujuan wisata. Lalu yang terakhir matematika, kalau orang belajar matematika maka logikanya jalan. Jadi SD itu tiga saja," ungkapnya.

Menurutnya setelah masuk SMP baru ditambah pelajaran Fisika. Lalu di tingkat SMA atau SMK ditambah lagi secara perlahan.

"Nanti kalau sudah SMA atau SMK kalau tertarik pada hal-hal tertentu biar mereka menuju ke sana," ungkapnya.

3. Pariwisata di Ende

Gubernur Viktor mengatakan Kabupaten Ende memiliki potensi bagus di sektor pariwisata baik kekayaan alam maupun sejarah, namun itu semua harus dikelola dengan baik, termasuk mengemas narasi yang memikat.

Viktor mengingatkan jangan sampai pejabat dan masyarakat di Kabupaten Ende saja tidak bisa menarasikan Ende. "Jangan sampai kita bingung ketika diminta bircerita soal Ende," ungkapnya.

Bicara soal Ende, kata Viktor, pasti ada dalam bingkai sejarah Republik Indonesia yang tidak boleh dilupakan. Pasalnya Ende merupakan tempat Bung Karno, presiden pertama RI, merenung dan menemukan ilham Pancasila.

Dalam kesempatan itu, Viktor meminta kepada Kadis Pariwisata Ende pada tanggal 11 Agustus 2020 membuat suatu acara di Moni. "Acara yang saya akan menyatakan wow," kata Viktor.

Viktor katakan, kita saat ini sedang menuju dunia baru, yang mana pertumbuhan ekonomi dunia tidak lagi pada tambang termasuk Indonesia.

Namun saat ini, kata Viktor, pariwisata dari urutan ke 12 merangkak nak ke urutan ke 2 setelah kelapa sawit. "2025 kita ingin pariwisata jadi nomor satu penyumbang devisa," ungkapnya.

Menurutnya, saat ini ada sekitar tujuh miliar lebih penduduk dunia, tiga miliar di antaranya merupakan kalangan kaya. Kalau NTT ambil satu persen saja, dari kalangan kaya, maka pertumbuhan ekonomi NTT bakal luar biasa.

4. Peternakan Sapi

Sebelum ke Pantai Ria, kemarin, Sabtu (27/6/2020) saat tiba di Ende Viktor didampingi Bupati Ende Djafar Achmad meninjau Peternakan Sapi di Kecamatan Nangapanda.

Gubernur Viktor dan rombongan tiba di Ende tepatnya di Kecamatan Nangapanda, sekitar pukul 15.00 Wita. Orang nomor satu di NTT ini disambut Bupati Ende Djafar Achmad dan tua adat (mosalaki).

Usai pengalungan selendang kepada Gubernur Viktor oleh Bupati Djafar di depan Kantor Camat Nangapanda, mereka lalu bergerak menuju lokasi peternakan sapi, tidak jauh dari kantor Camat Nangapanda.

Di pendopo peternakan sapi, Romo Domi Mawo yang terlibat dalam inovasi peternakan sapi tersebut, diberi kesempatan untuk memaparkan bagaimana pengembangan peternakan sapi tersebut.

Peternakan sapi itu merupakan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah Kabupaten Ende, akademisi dari Institut Pertanian Bogor (ITB) dan investor. Sapi-sapi dipelihara dalam kandang dan diberi makan terpilih untuk mempercepat proses penggemukkan.

Pakan sapi dari bermacam-macam tanaman, salah satunya sorgum yang dicampur dengan jenis tanaman lain dan difermentasi. Sebelum dikandangkan sapi terlebih dahulu menjalani proses karantina guna memastikan sapi benar-benar sehat.

Untuk pakan, di lahan peternakan tersebut juga ditanami berbagai jenis tanaman dan juga dibeli dari para petani.

"Ini inovasi yang bagus karena bersifat komunal melibatkan masyarakat, pebisnis, pemerintah dan akademisi. Kalau ini benar-benar dijalankan secara serius, tentu bagus," ungkap Romo Domi.

Gubernur Viktor dalam kesempatan itu mengatakan saat ini di NTT dan secara nasional tengah berupaya agar tidak lagi mengimpor daging sapi dari luar negeri. "Kita jangan dulu bicara ekspor, tapi kita upayakan, jangan lagi impor daging sapi," katanya.

Gubernur mengatakan Pemerintah Provinsi NTT mendukung peternakan sapi tersebut. Namun, ia mengingatkan harus dikelola dengan baik. "Jangan kita buat tapi tidak ada keberlanjutan. Kita butuh orang-orang yang mau bekerja," tegasnya.

Menurutnya, untuk pengembangan pertanian sekaligus menopang pakan ternak di Ende, Pemerintah Kabupaten Ende mesti memiliki seratus hingga lima ratus traktor dan handtraktor untuk mengolah lahan.

Dia katakan, traktor dan handtraktor harus dikendalikan langsung oleh Bupati, bukan Dinas terkait apalagi para petani. "Kalau jalan, semua traktor seterak jalan, jangan satu-satu dan jangan pernah kasi di kelompok tani," ungkapnya.

Dia tegaskan, tanah atau lahan masyarakat tidak boleh tidak diolah oleh pemerintah. "Tanah sudah diolah pemerintah, dikasi benih, hujan ada, tapi kalau masyarakat tidak tanam, bapa Bupati pegang rotan pukul mereka sampai bengkok," ungkapnya.

Menurutnya, untuk pengembangan pertanian, tahun 2022 Pemerintah Provinsi NTT akan fokus mengelola air. Dia katakan saat ini hingga tahun 2020 pembangunan difokuskan dulu pembenahan jalan provinsi di seluruh NTT.

Haji Pua Ahmad, mewakili pihak investor, kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan, dari peternakan sapi tersebut masyarakat bisa mendapat banyak keuntungan.

"Mereka bisa jual sapi kapan saja. Tidak hanya itu, pakan juga dibeli dari masyarakat. Misalnya kakao, selama ini kan kita hanya ambil bijinya, nah sekarang masyarakat bisa jual kakao untuk pakan ternak. Selain itu masyarakat juga dibina untuk tanam sorgum, yang juga bisa jadi pakan ternak, nanti mereka juga bisa jual sorgum," ungkapnya.

Area lampiran

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved