Info Kesehatan
Meski Masih Pandemi Covid-19, Banyak Orang Tetap Gandrung Bersepeda, Begini Alasanya !
peningkatan permintaan itu membuat pelaku usaha harus mencari pasokan komponen sepeda dari luar negeri.
Melansir LA Times menurut survei mingguan yang dilakukan PeopleForBikes terhadap 932 orang dewasa AS, 9 persen orang dewasa Amerika mengatakan mereka kembali mengendarai sepeda karena pandemi.
Mayoritas pesepeda juga mengatakan mereka akan terus naik sepeda bahkan setelah kebijakan stay at home dihapus.
Rainer Zaechlin, pemilik Menlo Velo, toko sepeda kecil di sepanjang El Camino, mengatakan dalam 25 tahun dia bekerja mengelola toko, dia tidak pernah merasa sesibuk sekarang.
Ia juga menambahkan bahwa daftar tunggu untuk servis standar yang biasanya tidak lebih dari satu atau dua hari, kini harus menunggu empat minggu lebih akibat meningkatnya permintaan.
Selain itu, sepeda yang tersedia, terutama yang harganya kurang dari 1.500 dollar AS, mengalami kekurangan pasokan.
"Ini gila. Kami tidak punya stok lagi," kata Zaechlin.
Di Indonesia
Lonjakan permintaan sepeda juga terjadi di Indonesia.
Pembeli bahkan sudah antre di depan toko sepeda sebelum toko tersebut dibuka.
Banyak juga pembeli yang harus menunggu mendapatkan sepeda sebab stok di toko tersebut sudah keburu habis dan harus inden. Pilihan lain beralih ke toko online.
Dikutip dari Harian Kompas (25/6/2020) AVP of Business Tokopedia David Kartono memaparkan, pembelian sepeda oleh konsumen di laman Tokopedia pada Mei 2020 melonjak hingga 40 persen dari bulan sebelumnya.
Sementara di laman e-dagang Blibli, sepeda masuk daftar salah satu produk favorit yang dicari konsumen.
VP of Sports Blibli Elsa Maria Pattie menyebutkan, trafik penjualan sepeda sejak Maret hingga pertengahan Juni 2020 meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan dengan periode sebelum pandemi Covid-19.
Lonjakan penjualan tersebut disebabkan keinginan masyarakat untuk beraktivitas dan berolahraga di luar ruangan.
”Tren pembelian sepeda meningkat sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar,” ujarnya.