Dikunjungi Kapolres TTS, Janda Dengan Empat Anak Distabilitas Mengaku Terharu
Milka Saba, janda empat anak penyandang distabilitas di Desa Biloto, Kecamatan Mollo Selatan mengaku terharu mendapat kunjungan dari Kapolres TTS
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | SOE - Milka Saba, janda empat anak penyandang distabilitas di Desa Biloto, Kecamatan Mollo Selatan mengaku terharu mendapat kunjungan dari Kapolres TTS, AKBP Ariasandy, SIK, Jumat (26/6/2020) sore.
Dirinya tak menyangka, pucuk pimpinan di Polres TTS tersebut mau meluangkan waktu datang ke rumahnya di Desa Biloto.
"Saya kaget tadi pagi ada Pak Polisi yang datang ke rumah bilangnya pak Kapolres mau datang ke rumah antar bantuan. Ternyata benar, tadi Kapolres dan anggotanya datang antar bantuan untuk saya dan keluarga," ungkap Milka.
• Polres Sumba Timur Berhasil Ungkap Kasus Narkoba
Dirinya mengucapkan terima kasih atas perhatian dari kepolisian terhadap keluarganya. Bantuan yang diberikan dikatakan Milka tak mampu dibalas oleh ia sekeluarga. Dirinya hanya bisa mendoakan kiranya Kapolres TTS senantiasa dalam lindungan Tuhan.
"Pak, saya hanya bisa doa dan ucap terima kasih untuk bantuan dan perhatian dari Pak Kapolres dan jajarannya. Saya sekeluarga tidak bisa balas apa-apa," ujarnya.
• Salurkan BLT Desa, Kades Tes Minta KPM Terlibat Dalam Program Padat Karya Tunai Desa
Kapolres Ariasandy mengatakan, dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-74, Polri menggelar aksi bakti sosial Serantak seluruh Indonesia.
Aksi bakti Sosial ini meliputi pembagian paket sembako, rapid test gratis, pembangian APD, masker dan hand sanitizer.
Di TTS, bantuan paket sembako diperuntukkan bagi warga kurang mampu dan tukang ojek yang terkena dampak dari adanya wabah virus Corona. Bantuan yang diberikan sebagai wujud kepedulian Polri kepada masyarakat yang terkena dampak Corona.
"Selain mama Milka, kita juga memberikan bantuan paket sembako kepada tukang ojek dan warga kurang mampu. Bantuan yang kita berikan diharapkan bisa meringankan sedikit beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Untuk diketahui, Milka Saba merupakan janda di desa Biloto yang memiliki delapan orang anak. Lima di antara anak Milka merupakan penyandang distabilitas.
Sedangkan tiga orang lainnya terlahir normal. Yopri Bahan, salah satu dari lima anaknya yang menyandang distabilitas telah meninggal dunia pada 2014 silam di usia 28 tahun.
Dua tahun setelah kepergian Yopri, tepatnya pada tahun 2016, Milka harus ditinggal sang suami Fredrik Bahan akibat mengalami komplikasi penyakit.
Praktis setelah ditinggal sang suami, Milka harus berjuang sebagai single parent dalam merawat keempat anaknya yang lumpuh. Sedangkan tiga anak lainnya yang sehat, sudah menikah dan tinggal di rumah sendiri. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)