Wawancara Eksklusif
RektorTerpilih Dr. Ir.Stefanus Sio, M.P : Fokus untuk Meningkatkan Pamor Unimor di Tepian Negeri
menjadi dosen muda sejak di Universitas Timor Timur di Dili (kini Negara Timor Leste) serta sejumlah jabatan penting di kampus itu.
Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
Kedua, pengembangan SDM dosen akan kita perhatikan secara serius. Kita akan tingkatkan jabatan dan kompetensi dosen mulai dari tenaga pengajar, menjadi asisten ahli, lektor, lektor kepala hingga guru besar.
Sebagai perguruan tinggi swasta (tahun 2000), kemudian berubah menjadi perguruan tinggi negeri (tahun 2014), kita baru punya satu guru besar, yakni Prof. Dr. Sirilius Seran, S.E, M.S. Karena itu saya bertekat akan terus menambah jumlah guru besar dan lektor-lektor lain.
Saya rencanakan pada 2024 bisa menambah dua atau tiga orang lagi guru besar. Ada Pak Doktor Paulus Klau Tahuk dan Doktor Welem Taena. Kita akan segera proses.
Apakah termasuk Anda?
Benar. Saya juga sedang melengkapi berbagai persyaratan untuk meraih guru besar.
Secara statistik saat ini Unimor punya berapa dosen?
Saat ini kita punya 13 doktor, sedang menempuh pendidikan S3 18 orang dan S2 179 orang dosen. Setiap tahun kita akan berusaha mengirim dosen untuk studi S3. Dengan demikian, jumlah dosen S2 semakin kurang dan koleksi para doktor kita semakin banyak.
Program akreditasi 16 program studi sudah berjalan. Tinggal akreditasi universitas saja. Saat ini Lembaga Penyelenggara Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi Universitas Timor sedang melakukan assessment. Kita berharap dalam waktu dekat ini kita sudah melakukan akreditasi.
Apa yang menjadi fokus pengembangan Iptek Unimor?
Pola Ilmiah Pokok Unimor, adalah pengembangan lahan pertanian kering. Karena itu
penelitian akan mengarah kepada pertanian lahan kering. Selama ini sudah berjalan. Bahkan kita punya lembaga pusat pertanian lahan kering. Teman-teman sudah melakukan pengkajian sejak lama.
Apa yang menjadi harapan ke depan?
Saya mengharapkan semua pihak terutama para dosen dan siapa saja di kampus ini untuk membantu beberapa "PR" (pekerjaan rumah) ini. Saya punya satu keyakinan bahwa Unimor akan lebih baik bila semua pihak di lembaga ini saling bahu-membahu, saling membantu dalam memajukannya.
Intinya bahwa kerja sama, kerja bersama-sama, membangun kekompakan serta membangun optimisnya. Kita ingin agar pamor Unimor di tepian perbatasan negeri ini menjadi semakin bersinar. (*)