Modal Nekat lalu Bertemu Saudara karena Celana Dijemur, Ini Kisah John Kei Merantau ke Jakarta

John Kei melihat celana yang dipakai saudaranya saat bertemu dengannya di Surabaya, sedang digantung di depan rumah.

Editor: Ferry Ndoen
Tribunnews
Kisah Awal Mula John Kei Merantau ke Jakarta, Temukan Rumah Saudaranya Gara-gara Celana Di Jemuran 

POS KUPANG.COM- Nama John Refra atau John Kei jadi perbincangan seharian ini, Senin (22/6/2020).

Hal itu tak terlepas dari aksi pembacokan di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, dan penembakan di Perumahan Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, Minggu (21/6/2020).

Kejadian tersebut sempat dikira merupakan perampokan biasa.

Namun belakangan terungkap, penyerangan itu diduga dilakukan kelompok John Kei.

Di jagat media sosial Twitter, John Kei pun trending dan sampai dijuluki sebagai The Godfather of Jakarta.

Julukan tersebut biasanya diberikan kepada kepala mafia.

Menurut laman Kompas.com, John Kei memang tak asing dalam dunia kriminalitas.

Dia disebut mampu berbisnis layaknya mafia.

Dalam video di kanal YouTube Gilbert Lumoindong pada 15 Februari 2020 lalu, John Kei sempat mengungkapkan kisah hidupnya bisa merantau ke ibukota.

Kala itu, dia mengaku sudah tobat.

Pria kelahiran 10 September 1967, itu berasal dari Desa Tutrean, KEcamatan Kei Besar Selatan, Maluku Tenggara.

Adapun dia merantau ke Pulau Jawa pada 1986.

Dari Elat, dia naik kapal laut bertujuan ke Surabaya.

"Saya cuma ingin tahu, orang selalu bilang Jawa Jawa, saya juga mau tahu Jawa tuh gimana sih," ujar John Kei mengungkapkan alasannya merantau, dikutip TribunJabar.id, Senin (22/6/2020).

Lebih lanjut John Kei bercerita, dia sebenarnya minta izin ke orang tuanya untuk pergi ke Dobo, Kepulauan aru, Maluku.

Jadi, orang tuanya tak mengetahui anaknya itu pergi ke Surabaya.

Meski bilang mau ke Dobo, ibunya yang kini sudah wafat juga tetap berat hati melepaskan John Kei.

"Terus mama tanya 'berapa lama kamu ke Dobo?' saya jawab 'paling lama satu bulan saya balik lagi'. Akhirnya mama antar saya antar sampai ke ujung kampung," ujar John Kei.

Kisah John Kei
Kisah John Kei (Kolase Warta Kota)

Oleh orang tuanya, dia hanya diberi uang Rp 5 ribu saja.

John Kei (ISTIMEWA)
Namun, uang tersebut habis saat John Kei berada di Elat.

"Saya ke Kecamatan Elat, urus KTP dan kapal satu minggu baru masuk, dan uang abis, setelah uang abis kapal masuk," ujarnya.

Meski uangnya habis, John Kei tetap nekat menaiki kapal.

Dia tak membeli tiket dan tak membawa uang sepeser pun.

"Enggak ada beli tiket, enggak ada satu perak pun di kantong, pokoknya harus sampai ke Surabaya," ujarnya.

Sesampainya di Surabaya, dia sempat tinggal dengan keluarganya.

Namun, karena tak cocok, dia akhirnya keluar dari rumah keluarganya itu dan tinggal di emperan jalan.

Dia tinggal di jalanan bersama dengan saudara sepupunya.

"(Untungnya) ada beberapa hari kemudian ditampung di keluarga (yang lain). Keluarga ini sampai sekarang masih berhubungan dekat," katanya.

John Kei
John Kei (Dok. KSP)

Di Surabaya tahun 1987, John Kei rupanya juga sempat mau mendaftar ke angkatan laut.

Saat itulah ibunya mengetahui bahwa putranya tak pergi ke Dobo, melainkan ke Surabaya.

Pasalnya, John Kei harus menyurati ibunya meminta surat ijazah, akta lahir, dan surat lainnya untuk keperluan mendaftar angkatan laut.

John Kei (CAPTURE @KickAndyShow)
"Setelah saya tes angkatan laut gugur. (Saya) baru mau daftar langsung disuruh pulang," katanya.

Di Surabaya, John Kei juga sudah sering ribut.

Hingga akhirnya, di perkelahian terakhirnya, dia memutuskan untuk pindah ke Jakarta.

Tahun 1988, dia memutuskan untuk pindah ke ibukota, padahal di sana dia tak kenal siapa-siapa selain saudaranya yang merupakan pramugara.

Kisah Awal Mula John Kei Merantau ke Jakarta, Temukan Rumah Saudaranya Gara-gara Celana Di Jemuran
Kisah Awal Mula John Kei Merantau ke Jakarta, Temukan Rumah Saudaranya Gara-gara Celana Di Jemuran (Tribunnews)

Dia pernah bertemu dengan saudaranya tersebut di Surabaya.

"Dia pernah ke Surabaya dan bertemu, saya tanya bung di Jakarta di mana, dia jawab 'di Berlan' yang ada di otak saya ada Berlan-berlan (padahal Berlan besar)," ujarnya.

Lagi-lagi, John Kei nekat.

Meski tak punya banyak uang, dia pergi ke Jakarta menaiki kereta yang harga tiketnya Rp 7,5 ribu.

Uangnya langsung habis karena dibelikan tiket kereta api Jayabaya tersebut.

Sesampainya di Stasiun Jatinegara, John Kei juga memutuskan untuk naik bajaj.

Padahal, dia tak mengetahui lokasi persis alamat saudaranya tersebut.

"Abang bajaj tanya, saya sok tahu saja, jadi muter hampir setengah jam satu jam di dalam Berlan saja," ujarnya.

Siapa sangka, John Kei menemukan rumah saudaranya gara-gara celana yang dijemur.

Dia menyebut itu sebagai salah mukjizat Tuhan dalam kehidupannya.

John Kei melihat celana yang dipakai saudaranya saat bertemu dengannya di Surabaya, sedang digantung di depan rumah.

"Ini kayanya celana ini yang dia pakai di Surabaya. Celana jeans. Akhirnya saya yakin saja masuk ke pintu belakang. Kalau itu bukan rumah saudara saya, habis lah saya, dianggap maling. Puji Tuhan ketemu keluarganya," ujarnya.

Tonton selengkapnya:

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kisah John Kei Merantau ke Jakarta, Modal Nekat hingga Bertemu Saudara karena Celana yang Dijemur, https://jabar.tribunnews.com/2020/06/23/kisah-john-kei-merantau-ke-jakarta-modal-nekat-hingga-bertemu-saudara-karena-celana-yang-dijemur?page=all.

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved