Puan Maharani Ternyata Punya Pesan Khusus Kepada Mendikbud Nadiem Makarim, Selengkapnya Ada Di Sini!

"Penerapan protokol kesehatan di rumah dan di sekolah merupakan satu mata rantai. Mulai murid berada di rumah, dalam perjalanan ke sekolah dan lainnya

Editor: Frans Krowin
KOMPAS.com/Haryantipuspasari
Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan PDI-P nonaktif, Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/6/2019). 

Puan Maharani Ternyata Punya Pesan Khusus Kepada Mendikbud Nadiem Makarim, Selengkapnya Ada Di Sini

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Saat ini, keputusan dan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mendikbud, Nadiem Makarim senantiasa menjadi sorotan.

Tak hanya soal isu tentang peleburan mata pelajaran Agama dan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, PPKn tetapi juga soal pembukaan sekolah untuk tahun ajaran baru 2020/2021 di tengah Pandemi Corona.

Bahkan untuk kedua hal tersebut, Cucu Bung Karno yang juga Putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani juga angkat bicara.

Puan Maharani yang juga Ketua DPR RI itu meminta pemerintah untuk memantau secara optimal rencana pembukaan kembali sekolah di zona hijau, selama virus corona atau Covid-19 yang hingga kini masih mewabah di Indonesia.

Menurut Puan Maharani, pemantauan ke sekolah-sekolah itu patut dilakukan agar jangan sampai sekolah yang dibuka justru menjadi sumber penularan Covid-19.

SMAN Harekakae Siap Terima 252 Calon Siswa Baru

Pelatihan Laboran Biomolekuler Untuk Persiapan Pooled-Test Covid-19 di NTT Ditutup Hari Ini

SMA Negeri 1 Soe Buka PPDB Secara Online, Diatur Perzonasi

"Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan Kemendikbud perlu memonitor dan mengevaluasi secara ketat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tatap muka di zona hijau. Agar sekolah tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19," kata Puan dalam keterangan tertulis, Selasa (16/6/2020).

Puan pun meminta pemerintah menetapkan protokol kesehatan secara terperinci untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah dan rumah.

Menurut dia, protokol kesehatan di rumah dan sekolah merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.

"Penerapan protokol kesehatan di rumah dan di sekolah merupakan satu mata rantai. Mulai murid berada di rumah, dalam perjalanan ke sekolah, saat berada di sekolah, sampai akhirnya kembali ke rumah," kata Puan Maharani.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim (Dok. Kemendikbud)

"Apa yang terjadi di satu titik akan dapat mempengaruhi titik lainnya. Apa yang terjadi di rumah, dapat terbawa ke sekolah dan begitu juga sebaliknya," tuturnya.

Selain itu, ia berharap orangtua/wali murid dilibatkan secara penuh dalam pelaksanaan protokol kesehatan.

"Seyogianya tidak hanya diminta persetujuannya, tetapi orangtua/wali murid dilibatkan secara penuh dalam pelaksanaan protokol kesehatan kegiatan belajar mengajar tatap muka," ujar Puan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mendikbud, Nadiem Makarim telah mengumumkan syarat dan mekanisme penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19, Senin (15/6/2020).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menyebutkan, 85 kota/kabupaten boleh membuka kegiatan belajar dan mengajar di sekolah di tengah pandemi Covid-19 secara tatap muka dengan protokol kesehatan dan syarat yang sangat ketat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved