Misa Minggu ke 12 di Gereja Sanjose Bajawa, Pater Remi: Jadilah Umat yang Percaya dan Bijaksana !
pesta Tritunggal dan pesta Corpus Christi tubuh darah Kristus dan hari ini kita memasuki paruh kedua masa biasa yaitu Minggu biasa
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
"Apa maksud Yesus dengan pernyataannya janganlah kamu takut? Apakah Yesus mengkehendaki kita para pengikutnya untuk nekat? Saya rasa tidak. Yesus tidak menghendaki orang-orang yang percaya kepada-Nya bertindak nekat apalagi konyol," ujarnya.
Percaya dan Bijaksana
Ia menyampaikan, jangan takut yang dikehendaki oleh Yesus menurut Injil hari ini mencakup dua hal, yang pertama percaya dan yang kedua bijaksana.
Menjadi pengikut Kristus yang benar harus memiliki iman yang teguh akan Allah dan penyertaan kasih-Nya dan imanlah yang menjadi lokomotif hidup yang benar.
Iman memampukan seseorang untuk setia bertahan dan terus maju di jalan- jalan Tuhan, jalan-jalan yang benar, kendati harus menghadapi berbagai tantangan dan kepahitan hidup.
Namun, iman yang sejati harus dihayati dengan bijaksana bukan nekat. Tuhan Yesus sendiri dalam perikop Injil sebelum hari ini, menasihati para murid untuk bertindak bijaksana dalam pewartaan-Nya.
"Yesus berkata lihat aku mengutus kamu seperti Domba ke tengah-tengah Serigala karena itu kenapa kamu cerdik seperti ular tulus seperti merpati dan apabila seseorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar lerkataanmu keluarlah dan tinggalkanlah rumah dan kota itu," tuturnya.
Ia menyatakan pesan ini sangat penting untuk kita hayati untuk bertindak bijaksana didalam hidup kita menawarkan, kita mewartakan tetapi tidak memaksa.
Kita memberi contoh dan teladan hidup yang baik memberi pesona, daya tarik sehingga orang lain bisa mengikuti kita tetapi jangan paksa malah nanti kita menjadi korban.
Butuh Perjuangan
Ia menyatakan menjadi Katolik itu butuh perjuangan bukan saja sekarang tetapi sejak awal mula Gereja. Banyak orang yang harus menumpahkan darah dan mengorbankan nyawa demi imannya akan Yesus Kristus.
Mereka itu adalah para Martir dan para orang Kudus baik yang dikenal gereja maupun yang tidak dikenal dan tidak dirayakan. Mereka adalah pribadi-pribadi biasa tetapi dengan telah menghidupi iman kekatolikan nya secara luarbiasa elegan.
Ia mengaku sedemikian kuatnya mereka mampu mengatasi setiap bentuk ketakutan yang memaksa mereka untuk mengingkari dan meninggalkan imannya akan Kristus.
"Sedemikian kuatnya mereka sehingga mereka berani mengatasi setiap kesulitan dan tidak bisa disangkal bahwa gereja bertahan hingga sekarang termasuk karena pengorbanan dan keberanian mereka. Allah menulis lurus sejarah gereja di atas keping-keping keberanian kesetiaan dan loyalitas yang bervariasi dari para anggotanya hingga saat ini," ungkapnya.
Ia mengaku begitu beraninya mereka sehingga tidak peduli akan ancaman bahkan kehilangan nyawa sekalipun. Kekuatan mereka adalah iman kepercayaan kepada Allah dan keyakinan bahwa apa yang mereka wartakan dan mereka hidup adalah benar adalah kudus seturut kehendakan Allah.