Kata Erick Thohir, Seleksi Pimpinan BUMN Sangat Ketat, Taat Prosedur dan Tidak Ada Figur Titipan!
"Saya tidak takut diancam-ancam karena loyalitas saya jelas, ke Presiden," ujar Erick seperti dikutip dari Antara, Jumat (19/6/2020).
Kata Erick Thohir, Seleksi Pimpinan BUMN Sangat Ketat, Taat Prosedur dan Tidak Ada Figur Titipan!
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan hal ini dalam menyeleksi pimpinan pada perusahaan BUMN.
Seleksi pimpinan perusahaan di BUMN itu dilakukan sesuai prosedur dan tanpa tekanan dari pihak mana pun. Seleksi juga dilakukan sangat ketat.
"Saya tidak takut diancam-ancam karena loyalitas saya jelas, ke Presiden," ujar Erick seperti dikutip dari Antara, Jumat (19/6/2020).
Dikatakannya, pemilihan pimpinan pada perusahaan plat merah itu baik pada posisi direksi maupun komisaris BUMN, semuanya dilakukan dengan proses yang mengedepankan kompetensi dan berpedoman pada aturan yang berlaku.
• Ternyata Iwan Fals Pernah Usulkan Ini ke Puan Maharani! Kalau Ada yang Tidur Saat Sidang, Lempar!
• Ramalan Zodiak Besok Sabtu 20 Juni 2020, Pisces Fleksibel, Sagitarius Optimis, Leo Jangan Khawatir
• Heboh Tara Basro Menikah, Inilah Sosok Sang Suami Daniel Adnan yang Curi Perhatian, Asal Ceko
Sebelum seseorang ditunjuk menjadi komisaris maupun direksi, Erick menekankan selalu ada seleksi ketat dalam proses penilaian atau assesment yang mencakup sejumlah kriteria yang harus dipenuhi.
"Ada proses assessment yang perlu diikuti. Direksi dan komisaris harus berakhlak. Kita masukan juga mengerti digital leadership, global business safety, customer focus, building strategic partnership," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga melibatkan Kementerian terkait yang berhubungan dengan sektor bisnis BUMN.
Kemudian, pihaknya juga menerima masukan dari pihak lain agar diterima pasar.
"Karena tidak mungkin BUMN Karya tidak punya hubungan baik dengan menteri PUPR. Kalau membangun ekosistem baik ya harus diterima pasar," kata Erick.
Ke depan, ia juga mengatakan, BUMN tidak lagi mendapatkan alokasi APBN.
"Salah satunya yang sudah disetujui Presiden dan saya sudah sampaikan ke Menkeu dan teman-teman DPR, bahwa kita tidak mau lagi APBN ke depannya. Tapi kita satu persen dari dividen," katanya.
Erick juga mengingatkan salah satu tantangan bagi BUMN di tengah pandemi Covid-19 yakni memperbaiki rantai pasok dan logistik.
"Kita punya kekuatan pasar yang besar, jangan dikasih orang terus. Karena ke depan sendiri yang namanya global traveling, global ekonomi hari ini semua balik ke titik bilateral. Akhirnya, energy security, food security, health security, harus dijaga," kata Erick.
• Puan Maharani Bakal Ganti Ibunya, Megawati Soekarnoputri Jadi Ketua Umum PDIP, Selengkapnya Di Sini!
• Santer Dikabarkan Bakal Menikah, Atta Halilintar dan Aurel Pamer Lokasi Rumah Mewah
• Komentar Menohok Nikita Mirzani untuk Lucinta Luna Disorot, Sebut Kekasih Abash Suntik Hormon
Talent pool
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menyebut proses pemilihan komisaris dan direksi di perusahaan pelat merah dilakukan atas dasar talent pool.
Artinya, penunjukan seseorang didasarkan atas kompetensi dari talenta-talenta unggul.
Kata dia, Kementerian BUMN sendiri memiliki Deputi SDM yang khusus menyeleksi para talenta-talenta untuk ditempat di perusahaan negara.
"Kita ada Deputi SDM, mereka kelola talent pool, nanti diajukan ke masing-masing Wamen (wakil menteri). Nanti dilihat, kalau perusahaan strategis, sampai ke presiden pemilihannya seperti Pertamina, PLN, perbankan," jelas Arya.
Dia mengungkapkan, proses seleksi komisaris dan direksi melalui talent pool sudah dilakukan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Arya menambahkan proses seleksi jabatan penting di BUMN juga akan semakin terbuka bagi sosok dari luar lingkungan BUMN.
"Ke depannya, akan semakin terbuka dari luar, jadi kesempatan untuk dapatkan putera-puteri bangsa semakin terbuka lebar," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya sedang mempelajari untuk memperbesar porsi talent pool sumber daya manusia di BUMN.
"Selama ini talent pool hanya 10 persen untuk bisa rekrut dari luar. Saya ingin merubah menjadi 30 persen dari luar. Supaya seru, ada persaingan sehat," katanya.
Ia juga mengatakan dalam pemilihan direksi, pihaknya juga berkonsultasi dengan kementerian terkait yang membidangi sektor bisnis BUMN.

• Hidup Bergelimang Harta, Intip Perbedaan Istana Mewah Syahrini dan Luna Maya, Ini Foto-fotonya
• Dokter Gigi Tanpa Busana di Pinggir Jalan Punya Cerita Pilu, Bugil Hingga Ditertawakan, Ini Kisahnya
• Alfons Theodorus V DAN, Ditunjuk Sebagai Salah Satu Wasit Kejuaraan Shorinji Kempo Tandoku Online
Misalnya, ia menjelaskan, dalam menentukan direksi BUMN Karya dirinya berkonsultasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono.
"Kita libatkan juga menteri terkait bantu saya cek kerjaannya, benar atau tidak. Di perbankan, konsultasi dengan Menteri Keuangan," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, penunjukan direksi BUMN juga berdasarkan persepsi publik, baik pihak swasta, desa hingga perguruan tinggi.
Pemilihan komisaris BUMN sering disorot publik. Beberapa nama yang masuk deretan komisaris BUMN berasal dari kader partai atau politikus, relawan Pilpres, hingga pejabatan eselon di kementerian dan lembaga (K/L) maupun perwira tinggi aktif maupun purnawirawan TNI dan Polri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Ada Titipan, Ini Seleksi Komisaris BUMN Menurut Erick Thohir", https://money.kompas.com/read/2020/06/19/092748626/tak-ada- titipan-ini-seleksi-komisaris-bumn-menurut-erick-thohir?page=a ll