SADIS! Remaja 19 Tahun Dipenggal Suami Usai Selingkuh dan Kabur 1 Tahun, Kenali Honor Killing

Seorang wanita berusia 19 tahun dipenggal kepalanya oleh suaminya, saat ditemukan setelah menghilang satu tahun karena selingkuh.

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.com
Ilustrasi pembunuuhan 

Korban adalah dua perempuan usia 20-an tahun yang dibunuh oleh anggota keluarganya sendiri, yakni ayah dari korban pertama dan kakak laki-laki dari korban kedua.

Keduanya dieksekusi di sebuah distrik dekat perbatasan Afghanistan, setelah beredar video pendek mereka dicium oleh seorang pria.

CBS News pada Selasa (19/5/2020) memberitakan, polisi masih memburu dua tersangka lain yang diyakini terlibat dalam pembunuhan ini.

2. Dipukul dengan bata karena kawin lari dan hamil

Farzana Parveen (30) pada Mei 2014 tewas dengan cara yang mengenaskan. Ia dipukuli dengan batu bata dan tongkat, karena kawin lari dan hamil.

Pelaku pembunuhan adalah ayah Parveen, saudara laki-lakinya, sepupu, dan mantan tunangan Parveen.

Insiden bermula saat Parveen membela suaminya, Muhammad Iqbal, di pengadilan, yang digugat oleh keluarga Parveen telah menculiknya.

Parveen membantah tuduhan itu, dengan mengatakan ia menikah atas keinginannya sendiri.

Di luar pengadilan, perkelahian lalu terjadi antara sekitar 20 anggota keluarga Parveen dan 10-15 anggota keluarga Iqbal.

BBC melaporkan Parveen dipukul dengan bata tiga kali dan terluka parah. Ia berhasil melarikan diri, tapi nyawanya tak tertolong saat petugas datang.

Sebanyak empat orang pelaku dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Pakistan atas keterlibatannya dalam kasus ini.

3. Pria gay ditembak mati ayah kandungnya

Tidak selamanya perempuan yang menjadi korban honor killings. Ahmet Yildiz (26) contohnya, yang dibunuh ayahnya sendiri karena memilih jalan hidup sebagai pria gay.

Dilansir dari New York Times, kasus pembunuhan ini terjadi pada Juli 2008 di Istanbul, Turki.

 Ayahnya, Yahya Yildiz, berangkat dari kota kelahirannya yang berjarak hampir 1.000 kilometer jauhnya dari Istanbul, untuk menembak Ahmet di Istanbul.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved