PPNI NTT dan UNICEF Bersinergi Dukung Eliminasi Malaria
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan organisasi profesi perawat sebagai satu wadah yang menghimpun perawat secara nas
Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM, KUPANG -Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan organisasi profesi perawat sebagai satu wadah yang menghimpun perawat secara nasional dan berbadan hukum.
Organisasi profesi perawat bertujuan untuk meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat, dan etika profesi perawat, dan mempersatukan dan memberdayakan perawat dalam rangka menunjang pembangunan kesehatan. Organisasi profesi perawat berfungsi sebagai pemersatu, pembina, pengembang, dan pengawas keperawatan di Indonesia.
Kapasitas PPNI sudah teruji sehingga tidak heran jika UNICEF dan Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Kesehatan Provinsi NTT memilih PPNI NTT yang dinahkodai Aemilianus Mau,S.Kep,M.Kep sebagai mitra kerja sama menyukseskan program eliminasi malaria dan pelayanan kesehatan masyarakat lainnya di NTT.
Seperti apa kiprah PPNI NTT dalam kerja sama kemitraan eliminasi malaria di NTT? Ikuti wawancara khusus Ketua PPNI NTT, Aemilianus Mau,S.Kep,M.Kep dan PJOK PPNI-UNICEF, Dr. Florentinus Tat,SKp.M.Kes yang dihubungi terpisah, Jumat (12/6/2020).
Ketua PPNI NTT, Aemilianus Mau yang akrab disapa Willy mengatakan, kerja sama kemitraan PPNI NTT, UNICEF dan Pempov NTT melalui Dinas Kesehatan Provinsi NTT dalam mendukung penguatan program eliminasi malaria di NTT dan NTB, imunisasi, dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Wujud kerja sama dalam bentuk manajemen keuangan dan kegiatan, penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) pengurus dalam mendukung program kerja dimaksud di kabupaten/kota yang menjadi pilot project, antara lain di Pulau Sumba, Lembata, Flores dan lainnya.
Willy menjelaskan, bentuk kerja sama dalam hal manajemen keuangan, manajemen pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan, memberikan support tenaga untuk mendukung implementasi program. Aspek positif yang diperoleh adalah pengurus memperoleh pengalaman tentang implementasi program malaria, KIA, dan imunisasi di NTT dan menjadi masukan bagi pengurus yang sebagian besarnya adalah dosen dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Selama ini koordinasinya sudah berjalan bagus sehingga hasilnya sudah mulai nyata. Angka Annual Parasite Incidence (API) tahun 2013 sampai 2019 cenderung menurun.
Data yang dikeluarkan Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi NTT, API di NTT tahun 2013 sebanyak 19, tahun 2014 turun menjadi 14,82, tahun 2015 turun lagi menjadi 7,05, tahun 2016 tercatat 5,62, tahun 2017 turun menjadi 5,39, tahun 2018 turun lagi menjadi 3,35 dan tahun 2019 tercatat 2,43.
Data ini, kata Willy, menunjukkan bahwa hasil kerja sama PPNI dengan UNICEF dan Pemerintah Provinsi NTT, Kabupaten/Kota dalam mendukung pencepatan eliminasi malaria sangat menggembirakan, karena berhasil menurunkan angka kejadian malaria di Provinsi NTT dari tahun ke tahun mengalami penurunan yang signifikan, dimana pada tahun 2019 API Provinsi NTT 2,43 kategori endemis sedang, 1 kabupaten telah dinyatakan non endemis malaria yaitu Kabupaten Manggarai Timur dengan API 0, 14 kabupaten kategori endemis rendah dengan API 0,01-0,48, yaitu Kota Kupang, Manggarai, TTU, Ngada, Sikka, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Ende, Belu, Flores Timur, Sabu Raijua, Lembata, Nagekeo dan Manggarai Barat. Empat kabupaten endemis sedang dengan API 1,53-2,01, yaitu Kabupaten TTS, Malaka, Alor dan Sumba Tengah. Masih ada tiga kabupaten kategori endemis tinggi dengan API 6,68-34,68, yaitu Kabupaten Sumba Timur, Sumba Barat Daya dan Sumba Barat.
PJOK UNICEF-PPNI, Florentianus Tat mengatakan, kerja sama PPNI dan UNICEF dalam rangka mendukung pembangunan kesehatan di NTT sudah dimulai sejak tahun 2015 sampai sekarang.
Kerja sama ini didasari komitmen yang kuat dari PPNI sebagai organisasi profesi yang memiliki anggota paling banyak dalam tatanan kesehatan dan berada pada semua lini pelayanan kesehatan mulai dari fasilitas kesehatan dasar yaitu Puskesmas sampai rumah sakit rujukan. PPNI mempunyai komitmen yang kuat untuk membantu Pemprov NTT untuk menyelesaikan berbagai masalah kesehatan di NTT.
Kerja sama ini telah mendapat dukungan luar biasa dari Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Kesehatan Provinsi NTT. Kerja sama ini tidak membuat program baru melainkan memberikan dukungan penuh terhadap program kesehatan Pemprov yang telah ditetapkan.
Salah satu masalah kesehatan yang diperjuangkan penyelesaiannya oleh Promprov NTT adalah penyakit malaria yang sudah menjadi tradisi di NTT dan telah lahir bersama masyarakat NTT. Malaria telah menyebabkan banyak kematian masyarakat NTT dan kerugian ekonomi masyarakat NTT bertahun- tahun lamanya. Penyakit malaria telah mengancam jiwa semua lapisan usia, mulai dari janin, bayi, anak-anak, sampai lansia.
UNICEF yang merupakan Badan Internasional untuk Kesehatan Anak memberikan perhatian yang besar terhadap kesehatan anak , termasuk didalamnya masalah kesehatan anak yang disebabkan oleh malaria, terutama malaria pada ibu hamil, yang bisa ditularkan kepada janin, malaria pada bayi dan pada anak. Juga malaria pada remaja putri yang menyebabkan anemia remaja, selanjutnya dapat berakibat reproduksi yang tidak sehat.
Melihat kondisi ini maka PPNI membangun kerja sama dengan UNICEF untuk mendukung Pemerintah NTT dalam menyelesaikan masalah ini.
Selain penyelesaian masalah malaria, PPNI dan UNICEF juga mendukung Pemerintah Provinsi NTT dalam menyelesaikan masalah cakupan imunisasi, dan manajemen terpadu balita sakit atau MTBS yang berbasis komunitas. Semua program ini merupakan program yang telah ada pada dinas kesehatan Pemprov NTT.