News
Polisi Manggarai Borgol Warga Borong karena Mencuri, Ini Barang-barang yang Digondolnya
Unit Jatanras Polres Manggarai berhasil membekuk pelaku pencurian berinisial VA (17) warga Borong.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Ropo Robertus
POS KUPANG, COM, RUTENG - Unit Jatanras Polres Manggarai berhasil membekuk pelaku pencurian berinisial VA (17) warga Borong.
VA diamakan di depan Dialer Yamaha Pagi Kelurahan Tenda, Kecamatan Langke Rembong, Sabtu (13/6) sekitar pukul 20.00 Wita.
VA diduga mencuri uang Rp 2,7 juta dan 1 unit handphone (Hp) merk Xiomi A2 Lite warna hitam milik Theresia Elenita (28). Uang dan Hp dicuri di rumah korban di Golo Karot, Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong, Jumat (8/5) sekitar 20.30 Wita.
Kapolres Manggarai, AKBP Mas Anton Widyodigdo, SH, SIK melalui Kasubag Humas Ipda Bagus Suhartono mengatakan pelaku VA tidak melakukan perlawanan saat ditangkap.
Bagus menjelaskan kini pelaku bersama barang bukti telah diamankan dan diserahkan ke Polres Manggarai Timur untuk diproses hukum.
Bagus mengatakan, pelaku dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 7 tahun penjara.
Meski demikian, karena pelaku VA tergolong di bawah umur sehingga ancaman penjara hanya 1/3 dari ancaman maksimal 7 tahun penjara.
Ia mengimbau masyarakat selalu waspada dan membantu polisi dalam menjaga Kamtibmas di tengah pandemi Covid-19.
Bicara tentang himbauan memang berat, karena tidak hanya harap dari polisi untuk melakukan patroli karena kegiatan patroli sudah tiap hari dilaksanakan.
Namun yang lebih penting, kata Ipda Bagus, masyarakat harus membantu polisi mencegah atau mengurangi niat pencuri untuk melakukan aksinya.
"Contoh kecil pintu pagar di kunci, jika motor diparkir di luar minimal kunci stirnya dan lain sebagainya," kata Bagus.
Menurut Bagus, masih banyak hal kecil lagi yang perlu diperhatikan oleh masyarakat dan Bhabinkamtibmas untuk sering melakukan sambang ke rumah penduduk guna mengajak masyarakat sama-sama menjaga keamanan.
"Kalau kita kaitkan dengan Covid-19 lebih parah karena ruang gerak masyarakat sangat kurang hanya di rumah sehingga kebutuhan perut," ujar Bagus. *