Memaknai Surat-surat dari Molokai - Hawaii ( 27 ): Mirabilis Gratias Tibi; Ajaib, Terima Kasih

Berbahagialah mereka yang tahu bersyukur dan berterima kasih atas berbagai anugerah kehidupan.

Mereka yang sanggup mengucapkan terima kasih dan menjadikannya sebagai habitus yang menghangatkan relasi personal dengan Tuhan dan sesama.

Sebab dengan mengucapkan terima kasih kita telah berkontribusi memelihara peradaban manusia dan ikut menyebarkan energi positif dalam merawat komunikasi intersubjektivitas antar pribadi-pribadi yang berbudaya.

Marilah belajar dari Pater Damain de Veuster yang tidak pernah berhenti mengucapkan terima kasih sebagai ekspresi ketulusan hati dalam menghargai dan merespons setiap perhatian dan kebaikan yang dijumpainya.

Bahkan terhadap mereka yang tidak memahami pelayanaannya atau mungkin telah ikut menyebarkan fitnah atasnya, ia dengan tulus menyampaikan terima kasih dan mendoakan mereka.

“Kamu telah mendengar yang difirmankan, Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu, Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” ( Matius 5 : 43-45 ).

Semoga kata terima kasih yang kita ekspresikan dengan tulus hati dan gembira setiap hari, dapat menjadi ungkapan ajaib yang mebangkitkan spirit dan energi positif dalam aktivitas hidup.

Terima kasih Tuhan. Terima kasih sesama. Terima kasih atas segala keindahan dan kejadian yang boleh kami rasakan dan alami dalam hidup. Semuanya bermakna bagi ziarah kehidupan ini.

Doa. Terima kasih Tuhan atas berkat dan penyertaan-Mu kepada kami sepanjang hari ini. Terima kasih atas pengalaman percakapan dan perjumpaan dengan sesama yang kami temukan. Terima kasih atas kebaikan dan anugerah hidup, yang kami rayakan setiap waktu, amin.

Nonton juga Video berikut: