Cerita Pasien Covid di RSUD Ende : Saya Baik-baik Saja,Warga Numba Butuh Perhatian,Tolong Mereka
Oleh karena itu Haris sangat berharap, Pemda Ende dan warga memberi dukungan moril dan material untuk warga Numba.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Cerita Pasien Covid-19 di RSUD Ende : Saya Baik-baik Saja, Warga Numba Butuh Perhatian, Tolong Mereka
POS-KUPANG.COM | ENDE - Sudah kurang lebih dua minggu, Ode Madi Haris pasein Covid-19 diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ende.
Kepala Desa Raporendu Kecamatan Nangapanda ini, mengaku kondisinya baik-baik saja. Ia mengaku mendapat pelayanan yang baik dari para tenaga medis.
"Saya apresiasi para petugas medis mereka layani kami dengan baik. Kami ada sembilan pasien Covid-19 di sini termasuk saya," ungkapnya saat diwawancarai POS-KUPANG.COM via telepon, Kamis (11/6/2020).
Haris meminta Pemda Ende dan warga Kabupaten Ende khususnya Nangapanda memerhatikan warga Dusun Numba Besar, Desa Raporendu.
Dusun Numba Besar menjadi sorotan publik karena pasein Covid-19 terbanyak dari Dusun tersebut. Hingga saat ini dari baru satu pasien Covid-19 asal Numba yang dinyatakan sembuh.
Sementara dua pasien lainnya yang sudah dinyatakan sembuh yakni Klaster Magetan asal Ende Timur dan Ende Selatan.
"Saya paham betul bagaimana situasi di sana karena saya juga tinggal di Numba. Tulis nama saya sebagai pasien Covid-19 tidak apa-apa, saya hanya minta tolong perhatikan warga saya di Numba Besar," ungkap Haris.
Haris mengatakan, pasca ada penelusuran Klaster Gowa di Numba Besar, warga Numba mulai mulai merasakan dampak sosial dan ekonomi, apalagi hampir semua klaster Gowa merupakan warga Numba dan kepala keluarga.
"Ekonomi mereka mandek, karena kepala keluarga dikarantina, anak-anak istri di rumah susah payah cari makan, mau keluar Numba juga tidak enak orang enggan dekat dan bergaul," ungkapnya.
Situasi kian buruk, kata Haris, ketika sudah ada pasien covid-19 dari Numba Besar.
"Memang tidak semua positif, tetapi ketika yang dikarantina ini pulang ke rumah, mereka bisa bekerja cari ikan, sebagian besar kan nelayan, tapi mau jual kemana, siapa mau beli, orang takut dekat karena dari Numba," ungkapnya.
Oleh karena itu Haris sangat berharap, Pemda Ende dan warga memberi dukungan moril dan material untuk warga Numba.
Tracing di Numba, Gugus Tugas Covid-19 Pendekatan Dulu
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Ende, dr. Muna Fatma kepada POS-KUPANG.COM di Kantor Bupati Ende, Kamis (11/6/2020) mengatakan Numba menjadi perhatian karena pasien Covid-19 paling banyak dari Numba.
Menurutnya, saat ini mereka masih melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat terkait bahaya Covid-19 kepada warga Numba sebelum melakukan tracing lanjutan.
"Dalam tracing kita perlu lakukan pendekatan, memberi informasi dan edukasi terkait apa itu Covid-19, bahaya, bagaimana penyerannya, sehingga masyarakat bisa memahami," ungkapnya.
Disinggung mengenai rencana penerapan new normal dan bagaimana dengan kondisi di Numba, dr. Muna Fatma katakan, pihaknya belum melakukan pemetaan per kecamatan.
Namun, menurutnya, level Kabupaten, Ende masuk dalam zona kuning, berdasarkan keputusan Gugus Tugas Covid-19 Nasional. "Dari 136 Kabupaten/Kota kita termasuk zona kuning. Artinya wilayah kita memiliki tingkat risiko yang rendah," ungkapnya.
Ditanya apakah di Numba bisa diterapkan new normal, dokter Muna Fatma mengatakan, butuh kajian lebih lanjut apakah diterapkan new normal atau tidak. "Perlu ada kajian nanti kita paparkan hasil kajian dan ini dilakukan per kecamatan," ungkapnya.
• New Normal di Kabupaten Mabar, Bupati Dula Tekankan Pentingnya Terapkan Protokol Kesehatan
• Pansus LKPJ Segera Rekomendasikan Bangunan Perusahaan Air Mineral Ke APH
Ia mengingatkan, new normal, merupakan cara baru dalam menghadapi Covid-19, aktivitas berjalan namun protokol kesehatan terutama mengenakan masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan mesti dijalankan.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)