Sri Mulyani Puji 3 Wisudawan Harvard University dari Nadhira Nuraini Afifa hingga Andhika P Sudarman

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pujian setinggi langit untuk jebolan Harvard University yang baru saja diwisuda.

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Instagram/Sri Mulyani
Nadhira Nuraini Afifa 

Tesisnya yang berjudul “Improving Household Organic Waste Management in Jakarta, Indonesia” memperoleh kategori “Distinction” top 5-10% tesis di Harvard.

Kepada tiga LPDP awardee ini, Saya ucapkan selamat atas prestasi yang sangat membanggakan Indonesia.

Teruskan perjuangan kalian dalam memberikan manfaat bagi Indonesia.

Kepada semua generasi muda Indonesia, pupuk selalu semangat selalu ingin belajar, ingin maju, haus akan prestasi, dan daya juang yang tidak pernah luntur!

* Sri Mulyani Minta Pemda Pangkas Tunjangan Kinerja PNS Sesuai Kemampuan Daerah Masing-masing

Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta pemerintah daerah memangkas anggaran tunjangan kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) daerah.

Hal ini menyusul keputusan pemerintah pusat memangkas anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 94 triliun.

Sri Mulyani mengatakan hal tersebut telah disampaikan kepada pemerintah daerah melalui surat edaran bersama yang diterbitkan bersama dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyampaikan penurunan transfer ke daerah tersebut sebagai bentuk penyesuaian lantaran penerimaan negara yang mengalami tekanan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

"Ini karena memang kami melakukan apa yang disebut tadi, adjustment akibat adanya penurunan penerimaan pajak kita. Jadi dalam hal ini, TKDD 2020 kami proyeksikan terjadi penurunan karena adanya pendapatan negara yang diproyeksikan akan menurun sekitar 10 persen," jelas Sri Mulyani dalam video conference, Selasa (14/4/2020).

Lebih lanjut Bendahara Negara itu menjelaskan, pemangkasan anggaran transfer ke daerah akan dilakukan secara hati-hati sesuai dengan kemampuan masing-masing daerah.

Sebab, tidak semua daerah memiliki kemampuan fiskal yang mumpuni.

"Seperti tadi disebut ada yang memiliki kapasitas fiskal bagus dan ada yang sangat kecil. tentu kita akan adjust pemotongan berdasarkan kapasitas masing-masing," jelas Sri Mulyani.

Oleh karena itu, menurut Sri Mulyani, setiap daerah perlu untuk menyesuaikan beberapa belanja yang kurang prioritas seperti anggaran belanja untuk tunjangan kinerja dan belanja pegawai.

Untuk tunjangan kinerja, misalnya, Sri Mulyani mengatakan, dalam situasi saat ini pemerintah daerah diharapkan bisa menurunkan besaran tunjangan kinerja setidaknya sama dengan besaran pemerintah pusat.

Sebab, dalam kondisi saat ini, tak hanya anggaran penerimaan pemerintah pusat saja yang berada dalam kondisi tertekan, penerimaan asli daerah (PAD) juga mengalami kondisi yang sama.

"Sekarang dalam situasi ini kami harap untuk bisa turunkan paling tidak sama dengan pusat. Karena itu memang salah satu pos yang memang bisa dihemat tanpa membuat ASN daerah mengalami dampak yang sangat negatif. Karena tukin pusat juga sudah cukup baik," ujar Sri Mulyani.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sri Mulyani Minta Pemda Pangkas Tunjangan Kinerja PNS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved