NEWS ANALYSIS Dr Norbertus Jegalus Dosen Unwira Kupang Tentang New Normal
Simak NEWS ANALYSIS Dr Norbertus Jegalus dosen Unwira Kupang tentang new normal
Simak NEWS ANALYSIS Dr Norbertus Jegalus dosen Unwira Kupang tentang new normal
POS-KUPANG.COM - Begini tanggapan dan komentar menyangkut peristilahan new normal, seperti dari ilmu bahasa dan ilmu sosial. Menurut saya, penamaan dengan dua kata sifat itu adalah sebutan media.
Sedangkan dari segi kebijakannya sebenarnya disebut the new normal era. Key word (kata kunci) di sini, bukan normal melainkan baru karena kita mau keluar dari kondisi wabah Covid-19 ini menuju kondisi normal. Namun sifat normalnya tidak persis sama seperti sebelum wabah.
• Sambut New Normal Pengusaha NTT Senang
Sifat baru terkait sebutan the new normal era tampak dalam beberapa perilaku yang harus dilakukan oleh siapapun dalam beraktivitas, yaitu pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Jadi, kita beraktivitas seperti biasa, beraktivitas normal. Namun ke normalannya tidak seperti kenormalan sebelum pandemi.
Kita menjalankan tugas seperti biasa. Bekerja normal, namun dengan keharusan ketiga perilaku dasar itu. Inilah perilaku baru yang paling pokok yang perlu disosialisasikan kepada masyarakat sebagai persiapan menuju era normal baru.
• Kota Kupang Jadi Kota Contoh Proyek CRIC
Kita mulai dari yang sederhana ini. Menurut saya, ketiga hal itu relatif mudah dilakukan. Tentu baik kebijakan pemerintah tentang delapan perilaku/tindakan menuju atau dalam New Normal Era, yakni sebelum ke luar rumah pastikan tas sudah berisi, pakai masker dan siapkan cadangannya, membawa hand sanitizer, disinfektan semprot atau sabun cair. Berikutnya, siapkan tisu basah dan kering, alat makan dan botol minum, perlengkapan ibadah, totebag, suplemen atau vitamin serta memakai helm pribadi jika menggunakan ojek.
Kebijakan pemerintah ini bagus. Semua orang ke luar rumah dengan penuh rasa aman, dengan delapan tindakan. Namun, setiap orang perlu bersikap realistis dan berpikir sederhana, yakni memastikan terlebih dahulu ketiga perilaku dasar di atas.
Mengingat, kondisi sosial ekonomi dan sosial pendidikan masyarakat kita masih relatif rendah. Saya setuju dengan kebijakan pemerintah bahwa kita tidak boleh tenggelam dalam kondisi buruk ini. Di rumah saja, tidak bekerja, tidak ke kantor, tidak buka usaha, tidak buka transportasi dan lain-lain. Dengan ini, di depan kita sudah menanti bencana berikutnya, bencana kejatuhan ekonomi yang parah.
Saya patut bangga karena Gugus Tugas Nasional menyebut NTT sebagai salah satu provinsi dengan tingkat penyebaran Covid-19 rendah. Kita harus mengapresiasi kesuksesan Pemda NTT dalam hal ini.
Tetapi itu tidak berarti bahwa kita di NTT sudah aman. Kita baru aman kalau penyebaran Covid-19 ini tidak hanya rendah tetapi sudah sampai pada tingkat nihil. Obat dan vaksin Covid-19 sudah ditemukan dan kita semua telah divaksinasi.
Kita perlu tetapkan protokol kesehatan baru menurut kondisi riil kita di NTT, dengan memperhatikan Covid-19 masih mengancam kita dan karena itu kita tetap menjakankan protokol kesehatan.
Kita harus kembali menjalankan aktivitas, terutama di sektor ekonomi dan transportasi agar kita tidak jatuh ke bencana kejatuhan ekonomi dan kelaparan. (cr5)