Pansus LKPJ Temukan Obat Ekspayer dan Gudang Obat Dinkes Over Kapasitas
Pansus LKPj kembali melakukan uji petik, Senin (8/6/2020) ke gudang farmasi, Dinas Kesehatan Kabupaten TTS
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | SOE - Pansus LKPj kembali melakukan uji petik, Senin (8/6/2020) ke gudang farmasi, Dinas Kesehatan Kabupaten TTS. Dalam uji petik tersebut, Pansus menemukan tumpukan dos obat-obatan yang sudah ekspayer tersimpan di dalam gudang farmasi.
Selain obat ekspayer, Pansus juga menemukan gudang farmasi dalam kondisi over kapasitas. Hal ini memaksa rumah jabatan kepala gudang farmasi pun disulap menjadi gudang penyimpanan obat-obatan.
• Kabar Gembira - Bertambah Pasien Covid-19 di Sumba Timur yang Sembuh
Ketua pansus LKPJ, Marthen Tualaka mengaku, miris melihat kondisi tersebut. Banyaknya obat ekspayer di gudang farmasi menunjukkan perencanaan Dinas Kesehatan dalam pengadaan obat-obatan masih buruk.
Pasalnya di satu sisi banyak obat ekspayer ditemukan di gudang farmasi, tetapi di sisi lain, di Puskesmas Kuanfatu Pansus menemukan Puskesmas kekurangan obat-obatan.
" Ini perencana model apa sehingga obat-obatan ekspayer banyak begini. Ini daerah rugi banyak karena beli habis obat simpan sampai ekspayer model begini," keluh Marthen.
• Kejari TTU Benarkan Pengaduan Warga Desa Kotafoun
Ditambahkan wakil ketua Pansus LKPJ, Uksam Selan, kondisi gudang yang over kapasitas dan tidak representatif lagi sebagai tempat penyimpanan obat-obatan seharusnya mendapatkan perhatian serius dari Pemda TTS.
Pasalnya, kondisi tersebut sudah lama terjadi namun belum ada langkah penanganan serius guna mengatasinya.
" Tahun depan Pemda harus menyiapkan gudang farmasi yang lebih layak dan sesuai prosedur penyimpanan. Kasihan kalau model begini over kapasitas sampai dua kali lipat seperti ini," ujarnya.
Anggota Pansus LKPJ, Maksi Lian, mendorong Dinas Kesehatan untuk memperbaiki perencanaan kebutuhan obat-obatan masing-masing puskesmas dengan memperhatikan data penyakit tahunan dan tingkat kunjungan ke Puskesmas.
Hal ini dimaksudkan agar pengadaan obat-obatan disesuaikan dengan kebutuhan di Puskesmas.
" Kalau tiap tahun obat ekspayer begini banyak daerah yang dirugikan. Oleh sebab itu perencanaan kebutuhan obat-obatan per puskesmas harus didata dengan baik," sarannya.
Sementara itu, kepala gudang farmasi, Eva bungkam ketika hendak dibawa POS-KUPANG.COM terkait kondisi tersebut. Bahkan ketika dimintai nama lengkapnya pun tak mau diberitakan. Dirinya malah meminta awak media untuk mengkonfirmasi langsung ke Kadis Kesehatan.
" Kakak, saya tidak, nanti langsung dengan ibu kadis sa," tolaknya saat hendak diklarifikasi. Untuk diketahui Anggota Pansus LKPJ yang ikut melakukan sidak ke gudang Farmasi diantaranya, Marthen Tualaka, Uksam Selan, Maksi Lian, Lorens Jehau, Melianus Bana, Lusi Tusalakh, Ruba Banunaek, Thomas Lopo, Habel Hoti, Askenas Afi dan Matheos Lakapu. (Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Dion Kota)