Fadli Zon Kritik Pemerintah Lagi, Kali ini Bilang Indonesia sebagai Negara Demokrasi Abal-abal

Meskipun sang junjungan Prabowo Subianto sudah menjadi bagian dalam pemerintahan, tidak menghentikan kebiasaan yang mendapat kritikan balik dari seba

Editor: Alfred Dama
(Kolase TribunNewsmaker - Biro Pers Setpres/Laily Rachev dan Tribunnews/ Herudin
Presiden Jokowi dan fadli Zon 

Fadli Zon Kritik Pemerintah Lagi, Kali ini Bilang Indonesia sebagai Negara Demokrasi Abal-abal

POS KUPANG.COM -- Fadli Zon masih saja melanjutkan kebiasaan lama yaitu kritik hingga nyinyir dengan pemerintahan yang sah saat ini

Meskipun sang junjungan Prabowo Subianto sudah menjadi bagian dalam pemerintahan, tidak menghentikan kebiasaan yang  mendapat kritikan balik dari sebagian besar masyarakat Indonesia 

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut Indonesia telah salah arah menerapkan demokrasi pasca-reformasi.

Sebab, sistem yang dibangun tidak mengarah kepada substansi, namun lebih ke tataran teknis.

Lion Air Kembali Terbang Dosmetik Mulai 10 Juni,Tak Ada Rapid Tes Bisa Pakai Surat Keterangan Dokter

Cara Reino Barack Balas Dendam Pada Luna Maya , Nikahi Syahrini Diramalam Mama

Penjelasan Nkita Mirzani Lepas Hijab Saat Disayangkan Fairuz A Rafiq, Nyai Kambinghitam Natizen

3 Skenario Kemungkinan Perangdi LCS Amerika vs China, Strategi Negeri Tirai Bambu Beresiko

"Sebenarnya, Indonesia kalau mau dibilang sebagai negara demokrasi, demokrasi di kita ini demokrasi abal-abal sebetulnya. Jadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan di dalam perubahan reformasi dulu," katanya dalam diskusi virtual bertajuk 'Menyoal RUU Tentang Pemilu dan Prospek Demokrasi Indonesia', Selasa (9/6/2020).

"Kita ini terbalik kita bicara tentang hal-hal yang sangat teknis tentang sistem-sistem itu, berdasarkan kekuatan-kekuatan dan tarik-menarik kepentingan politik jangka pendek," imbuhnya.

Di samping itu, sistem politik yang dibangun hanya diciptakan untuk jangka pendek, bukan jangka panjang.

Hal itu terlihat direvisinya UU Pemilu setiap lima tahun sekali.

Menurut Fadli, seharusnya sebuah UU bisa bertahan hingga 20 tahun.

"Memang agak ironi karena sistem kita itu selalu dibahas setiap lima tahun sekali. Jadi undang-undang ini kan idealnya harusnya mempunyai jangka waktu yang panjang," ucap Fadli.*

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fadli Zon: Kalau Mau Dibilang, Indonesia sebagai Negara Demokrasi Abal-abal, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/06/09/fadli-zon-kalau-mau-dibilang-indonesia-sebagai-negara-demokrasi-abal-abal.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved