Prostitusi Online di Ende, Transaksi di Depan Pasar Potulando Modus Nongkrong

Lokasi parkir depan Pasar Potulando, Kabupaten Ende Provinsi NTT diduga menjadi tempat transaksi prostitusi online

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Pos Kupang/Romualdus Pius
Sampah di pasar Potulando Ende 

"Kami sudah tau kapan ada razia dan tanda-tanda kalau ada razia, jadi aman. Kalau lokasi untuk itu, kalau sudah deal, harganya, bisa pilih sendiri, bisa di penginapan. Kalau ada yang razia, kami bilang kami duduk nongkrong," ungkapnya.

Sekretaris Lurah Potulando, Maria Imakulata Mei, diwawancarai, POS-KUPANG.COM di Kantor Lurah Potulando, Senin (8/6/2020) mengaku kaget mendengar informasi yang disampaikan POS-KUPANG.COM terkait transaksi prostitusi di depan Pasar Potulando.

"Wah saya terus terang kaget dengar informasi ini, tapi itu seharusnya tidak boleh. Kami akan tindak lanjut dan koordinasi dengan Babinkamtibmas di sini," ungkap Imakulata.

Imakulata lantas, menyuruh stafnya menelepon Alfred Babinkamtibmas Kelurahan Potulando.

Tiba di Kantor Lurah, Alfred membeberkan, terkait informasi yang disampaikan POS-KUPANG.COM, sebelumnya warga sudah sampaikan.

"Saya sudah dengar laporan dari warga. Ada warga yang lapor ke saya, saya juga pernah turun, hanya itu, mereka punya mata-mata sehingga kita susah untuk tertibkan," ungkap Alfred.

Namun, lanjutnya, ke depan ia akan berkoordinasi dengan pihak RT dan warga untuk melakukan penertiban dan mencaritau bagaimana parantara dan anak buahnya beraksi untuk transaksi prostitusi.

Ketua RT 01 Potulando didatangi POS-KUPANG.COM di kediamannya mengaku akan koordinasi dengan Babinkamtibmas untuk melakukan penertiban.

"Yah terkait itu ada laporan dari warga, namun katanya, anak-anak muda dan perantara itu di RT tetangga bukan RT kami," ungkapnya.

Namun, karena tempat transaksi prostitusi di wilayah RTnya, ia bertekad bersama pihak terkait untuk melakukan penertiban.

"Terima kasih antas informasinya, ini tidak benar lagi kalau anak-anak muda kita berbuat seperti itu. Kasihan kalau ada anak-anak kita dari kampung datang ke sini untuk sekolah tetapi malah terjerumus ke dunia prostitusi," ungkapnya.

Menurutnya, informasi bahwa ada transaksi prostitusi di Potulando sudah lama ia dengar, tetapi dirinya baru mengetahui kalau di depan Pasar Potulando yang masuk dalam wilayahnya merupakan lokasi transaksi.

Pengamat Sosial, Oskar Vigator diwawancarai POS-KUPANG.COM via handphone mengatakan, pihak Lurah RT dan Babinkamtibmas mesti bergerak cepat melakukan pemantauan dan penertiban karena informasi tersebut sudah sampai ke masyarakat.

"Mungkin ada kesulitan soal bukti dan lain-lain, tetapi kalau ada indikasi bahwa ada tempat mereka transaksi, itu bisa membantu untuk melakukan pemantauan dan pelacakkan," ungkapnya.

Menurutnya, dengan kemajuan teknologi dan informasi memang mempermudah para perantara menjalankan aksinya, sehingga sulit dilacak. Oleh karena itu kata dia, butuh koordinasi dari semua pihak terkait.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved