Penjelasan Lurah Pasir Panjang Terkait Sampah di Batas Wilayah Oeba-Pasir Panjang

Masalah sampah di batas wilayah Kelurahan Oeba dan Pasir Panjang beberapa waktu lalu masih menjadi polemik

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ELLA UZU RASI
Lurah Pasir Panjang, Ferdinan Masae 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Masalah sampah yang dikeluhkan warga Kelurahan Oeba di kali yang menjadi batas wilayah Kelurahan Oeba dan Pasir Panjang beberapa waktu lalu masih menjadi polemik tersendiri.

Terdapat 2 RT yang berbatasan dengan kelurahan Oeba yang menjadi tempat pembuangan sampah warga sekitar yakni RT 16 dan RT 18.

Salah satu warga RT 01 keluharan Oeba, Oma Abineno, beberapa waktu lalu mengeluhkan soal sampah yang dibuang warga tepat di samping rumahnya (yang memang berbatasan langsung dengan kedua RT wilayah Kelurahan Pasir Panjang), sehingga ia kerapkali membersihkannya karena tak tahan dengan baunya yang menyengat.

Polres Malaka Belum Terima Pengaduan Terkait Dugaan Penyalahgunaan Dana Bantuan

Lurah Pasir Panjang, Ferdinan Masae, ketika diminta tanggapan soal itu mengatakan membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat untuk bisa mengatasi masalah sampah tersebut.

"Kita sebagai pemerintah meminta dukungan penuh dari masyarakat terutama RT/RW selalu membantu pemerintah kelurahan" katanya pada Senin (08/06/2020).

Sampah Menumpuk di Selokan Pasar Potulando Ende, Kalau Hujan Banjir, Kelurahan Sulit Tangani

Ia melanjutkan, sebagus apapun program pemerintah, jika tidak didukung oleh masyarakat dengan kesadaran yang tinggi maka akan tidak berhasil.

"Pemerintah punya program sekaliber apapun kalau tidak didukung penuh oleh masyarakat ya pasti tidak akan berhasil. Kita mau pakai aturan yang tegas bagaimanapun kalau masyarakat tidak mau ikut ya sama saja" ujarnya.

"Gampang - gampang susah mengurus sampah yang dibuang warga terutama di daerah aliran sungai" ungkapnya.

Meski demikian ia mengakui tetap memberi imbauan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan.

"Kita tetap mengimbau masyarakat. Kita selalu mengimbau tapi namanya juga warga, kita omong ini hari pasti mereka dengar. Setelah kita balik belakang ya kembali lagi (membuang sampah)" ujarnya.

"Ini kembali lagi kepada kesadaran masyarakat" tambahnya.

Ferdinan mengatakan, persoalan kebersihan bukan hanya menjadi urusan perangkat kelurahan tetapi harus dari semua lapisan masyarakat.

"Kalau kebersihan ini kan harus kita semua, saya pikir begitu, kita semua harus bekerja sama. Kalau kita harapkan pemerintah saja tidak akan berhasil" imbuhnya.

Pihak kelurahan, kata Ferdinan, memiliki satgas kebersihan tapi tetap saja di daerah - daerah tersebut sulit untuk dikendalikan karena terkadang warg dari luar juga ikutan membuang sampah di tempat tersebut.

"Kadang kan mereka (warga luar) pakai mobil terus buang saja begitu" tukasnya.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved