News

Kapal Feri Lintasan Sape Dilarang Masuk Sumba Timur, Mengapa, Johanes Komanireng Sebut Alasannya

Kantor Kesyahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Waingapu sampai saat ini melarang atau tidak mengizinkan kapal feri dari Sape, Bima- NTB

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Benny Dasman
zoom-inlihat foto Kapal Feri  Lintasan Sape Dilarang Masuk Sumba Timur, Mengapa, Johanes Komanireng Sebut Alasannya
POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Kepala KSOP Kelas IV Waingapu, Johanes B. Komanireng,S.H, M.M

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Oby Lewanmeru

POS KUPANG, COM, WAINGAPU -Kantor Kesyahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Waingapu sampai saat ini melarang atau tidak mengizinkan kapal feri dari Sape, Bima- NTB masuk ke Sumba Timur.

Upaya ini sebagai salah satu langkah pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Hal ini disampaikan Kepala KSOP Kelas IV Waingapu, Johanes B Komanireng, SH, MM, saat ditemui di kantornya, Jumat (5/6).

Menurut Johanes, dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 di Sumba Timur, pihaknya sejak beberapa waktu lalu telah melarang kapal feri atau Kapal Motor Penyeberangan (KMP) dari Sape, Provinsi NTB masuk ke Waingapu, Sumba Timur.

"Jadi khusus kapal feri lintasan dari Sape ke Sumba Timur kita tidak izinkan masuk. Kita tahu bahwa di NTB salah satu daerah yang banyak kasus positif Covid-19," tegas Johanes.

Dijelaskannya, sampai sekarang, pihaknya juga belum mengizinkan kapal feri dari Sape untuk melayani rute ke Waingapu.

"Jadi, kami larang kapal feri dari Sape masuk ke Waingapu. Hingga saat ini kami belum izinkan," katanya.

Dikatakannya, terkait dengan surat edaran dari Kepala Dinas Perhubungan NTT bahwa pelayaran kembali dibuka pada tanggal 15 Juni mendatang, ia mengatakan, selama ini pelayaran KMP lintasan dalam wilayah NTT tetap beroperasi namun dengan mengikuti protokol kesehatan.

Dia menyebut lintasan yang selama ini beroperasi seperti dari Kupang-Sabu Raijua-Waingapu PP dan Kupang-Aimere-Waingapu PP hanya mengangkut logistik.

"Kalau memang tanggal 15 Juni mendatang semua pelayaran dibuka, maka tentu semua protokol kesehatan diterapkan, seperti jaga jarak, menggunakan masker, cuci tangan, pemakaian APD lainnya," jelas Johanes.

Dia mengakui, sesuai surat dari Dinas Perhubungan NTT bahw pada tanggal 15 Juni mendatang dibuka pelayaran dan pelaku perjalanan tidak dirapid test maupun swab tapi semua protokol kesehatan tetap dilakukan.

Sedangkan soal KM Egon yang selalu masuk Waingapu, ia mengatakan, selama ini saat KM Egon tiba, tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Sumba Timur melakukan pengawasan.

"Semua kendaraan dan barang sebelum turun ke pelabuhan, disemprot disinfektan, kemudian semua pengemudi dan kernet diperiksa kesehatannya sesuai protokol kesehatan," ujarnya.

Selain itu, semua pengemudi dan kernet harus membawa surat bebas Covid-19 dan mengisi kartu kewaspadaan. *

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved