Ini Kisah Tentang Ali Sadikin dan Presiden Soeharto Yang Tak Banyak Diketahui Publik, Simak Ya
Bang Ali datang ke rumah Pak Harto diam-diam saja. Tidak banyak pers yang tahu. Ketika Bang Ali sakit, Pak Harto juga balik mengunjungi Bang Ali.
Ini Kisah Tentang Ali Sadikin dan Presiden Soeharto Yang Tak Banyak Diketahui Publik, Simak Ya...
POS-KUPANG.COM -- Banyak yang mungkin lupa atau tak ingat lagi kalau hari ini, Senin 8 Juni 2020, merupakan hari lahir mantan penguasa terlama di Indonesia, Presiden Soeharto.
Untuk itu, mungkin melalui kesempatan ini, patut diulas sejumlah cuplikan tentang Soeharto yang pernah memimpin Indonesia selama 33 tahun lamanya.
Salah satu kisah menarik tentang itu, adalah hubungan antara penguasa Orde Baru dengan Ali Sadikin.
Begini ceritanya. Ali Sadikin atau biasa disapa Bang Ali diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta oleh Ir.Soekarno atau Bung Karno pada tahun 1966.
Kemudian Bung Karno lengser pasca peristiwa G30S/PKI.
• Inilah Syarat Naik Pesawat Lion Air, Garuda, Citilink, saat New Normal Bagi Calon Penumpang
• Dwi Sasono Terjerat Narkoba, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Kagum Lihat Ketegaran Widi Mulia
• Buruan Ikut Video Creative Competition Stop Narkoba, Syaratnya Mudah Hadiahnya Jutaan Rupiah
Posisi Soekarno diganti oleh Soeharto sebagai Presiden. Setelah Soeharto berkuasa, masa bakti Bang Ali jadi Gubernur Ibukota diperpanjang sampai akhirnya pensiun dari jabatannya sebagai gubernur.
Setelah tak jadi penguasa ibukota, Bang Ali menjadi salah satu tokoh yang berani mengritik kepemimpinan Pak Harto.
Bersama tokoh nasional lainnya, seperti Muhammad Hatta, Jenderal AH Nasution, M Natsir, Jenderal Hoegeng, Imam Santoso dan tokoh lainnya, Bang Ali mencetuskan Petisi 50.
Petisi 50 tersebut, bisa dikatakan sebagai sebuah gerakan oposisi pertama di era Soeharto.

Tapi karena meneken dan aktif di Petisi 50 itu, Bang Ali akhirnya mulai dipersulit oleh Pak Harto. Geraknya dibatasi.
Bahkan tak hanya Bang Ali, semua tokoh yang aktif di Petisi 50, dikucilkan termasuk dicekal.
Salah satu hal yang dialami Bang Ali setelah dipersulit oleh Soeharto, adalah Bang Ali tak bisa meminjam uang di bank, terutama bank pemerintah.
Bang Ali, tak bisa pergi ke luar negeri. Bahkan sekedar untuk pergi ibadah haji ke Mekkah pun tak diizinkan.
Tidak hanya itu, untuk menghadiri acara semacam seminar atau undangan pernikahan, Bang Ali juga dipersulit.