Amerika Tak Kuat sendirian , Kini Ajak dan Kumpulkan Negara-negara Kuat Hadapi China

Meski demikian sepertinya Amerika tak tidak ingin menghadapi negeri tirai bambu itu sendirian , negeri paman Sam itu pun mengajak sejumlah negara terk

Editor: Alfred Dama
KOMPAS.com/AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di istana Kepresidenan Helsinki, Finlandia, Senin (16/7/2018). 

Amerika Tak Kuat sendirian , Kini Ajak dan Kumpulkan Negara-negara Kuat Hadapi China

POS KUPANG.COM --Amerika Serikat memiliki kekuatan militer terbesar di dunia, sementara China memiliki kekuatn militer ketiga terbesar ke tiga di dunia

Meski demikian sepertinya Amerika tak tidak ingin menghadapi negeri tirai bambu itu sendirian , negeri paman Sam itu pun mengajak sejumlah negara terkuat di dunia untuk menghadapi China

Salah satu negara yang diajak adalah sekutu lama China yaitu Rusia

KTT G7 yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan Juni ditunda, hal itu diumumkan oleh Presiden Donald Trump.

Trump ingin mengundang empat negara kuat lain termasuk Rusia, lainnya India, Australia, dan Korea Selatan.

G7 sendiri merupakan sekelompok negara dengan ekonomi terkemuka di dunia, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Jerman, Italia, Kanada, Prancis, dan Jepang.

Terkait Rusia, melalui juru bicaranya, Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan setuju dengan keluhan Trump.

Rusia juga berpendapat tentang pentingnya partisipasi China.

"Moskow setuju dengan keluhan Presiden AS Donald Trump tentang G7 karena kelompok ini benar-benar ketinggalan zaman, tidak sepenuhnya mewakili apa yang terjadi di dunia.

"Namun, kami belum melihat G7 memiliki kemampuan untuk meningkatkan tanpa partisipasi China,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, dilansir dari 24.com.

Namun, ia mengatakan Moskow tidak setuju dengan 'niat jelas' AS untuk membangun aliansi untuk menghentikan China.

"Jelas bahwa China tidak diundang ke konferensi. Tanpa China, inisiatif global apa pun tidak akan mungkin terjadi," lanjut Maria Zakharova.

Sementara itu direktur komunikasi strategis Gedung Putih Alyssa Farah mengatakan Trump ingin KTT yang akan datang untuk fokus terutama pada China .

Menurut para ahli, Trump sedang mencoba membangun koalisi kekuatan besar untuk mengisolasi dan menghentikan China setelah pertemuan puncak G7.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved