Pilpres 2024, Anies Baswedan Layak Gantikan Jokowi, Karena Dekat Ulama dan Gerakan 212
Fakta yang diungkap, adalah responden memilih Anies Baswedan, bukan karena faktor kinerjanya selama menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Pilpres 2024, Anies Baswedan Layak Gantikan Jokowi, Karena Dekat Ulama dan Gerakan 212
POS-KUPANG.COM, JAKARTA -- Berdasarkan hasil survei, ada tiga fakta, mengapa Anies Baswedan dinilai pantas menggantikan Joko Widodo sebagai Presiden RI periode 2024- 2029.
Itu terungkap dari hasil survei Media Survei Nasional (Median) ketika merilis hasil survei terhadap 23 tokoh, yang disebut menjadi kuda hitam calon presiden pada Pilpres 2024.
Hasilnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memperoleh elektabilitas tertinggi dengan raihan 18,8 persen suara.
Tepat di bawahnya, Anies Baswedan (15,8 persen), Sandiaga Uno (9,6 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (8,3 persen), dan Ridwan Kamil (5,7 persen).
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun pun mengungkapkan fakta yang mengejutkan.
Fakta yang diungkap, adalah responden memilih Anies Baswedan, bukan karena faktor kinerjanya selama menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan dipilih karena Sang Gubernur DKI Jakarta itu, punya persepsi religius, dekat dengan ulama dan Gerakan 212.
Berdasarkan pemetaan hasil survei, ada tiga alasan publik memilih Anies Baswedan.
Di antaranya, religius dan dekat dengan ulama (15,1 persen), cerdas dan pintar (11,3 persen), serta dianggap punya tutur kata bagus (8,8 persen).
"Jadi tiga faktor itu kuat menempel pada Anies Baswedan," kata Rico dalam acara rilis survei nasional di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
"Lalu tutur katanya, orang suka gaya bahasanya, caranya menyampaikan."
"Tapi kalau faktor kinerja belum jadi alasan utama orang memilih Anies," jelasnya.
• Corona Tertinggi di Surabaya, Menteri Jokowi Malah Puji Wali Kota Tri Rismaharini, Apa Yang Terjadi?
• Asmiranda Lama Menghilang Setelah Isu Pindah Agama, Kini Muncul dengan Bayi, Program Bayi Tabung?
• Syahrini Masih Berseteru dengan Lia Ladysta yang Sebut Incess Pernah Berhubungan dengan Pak Haji
Sedangkan mantan partnernya di DKI, Sandiaga Uno, dipilih karena alasan cerdas dan pintar (14 persen), serta peduli dan dermawan (8,7 persen).
Lalu karena alasan pengusaha (8,7 persen), serta muda (5,8 persen), dan ganteng (5,2 persen).
Sedangkan alasan responden memilih Prabowo Subianto dilatarbelakangi alasan punya ketegasan (34 persen), berwibawa (12,1 persen), berani (4,4 persen), dan dianggap mampu memimpin (4,4 persen).
Disukai Pendukung 212
Hasil Survei Median 28,8 persen publik suka dengan Gerakan 212.
Sedangkan 20,7 persen lainnya menjawab tidak suka. Sisanya sebanyak 50,6 persen tidak menjawab.
Data ini merupakan bagian dari survei nasional Median, soal seberapa minat masyarakat terhadap gerakan 212 yang bermula pada 2017 lalu, dan masih konsisten terlaksana.
"Yang mengatakan suka itu 28,8 persen, yang definitif tidak suka 20,7 persen."
"Tapi lebih banyak yang sebenarnya tidak punya jawaban," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun.
Ia menjelaskan, mayoritas yang suka dengan aksi 212 memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.
Disusul dua tokoh lainnya, yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Ketiganya jadi sosok yang dipilih oleh penyuka aksi 212.
"Jadi kita bisa melihat mayoritas yang suka terhadap 212 itu memilihnya tiga orang, Prabowo, Anies, Sandi."
"Dengan sebagian besar pilihannya itu justru ke Anies Baswedan," ungkapnya.
Sementara, 20,7 persen publik yang menyatakan tidak suka dengan gerakan 212, cenderung memilih Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Ridwan Kamil.
Rico mengira, Prabowo dipilih oleh dua kubu publik tak terlepas dari merapatnya yang bersangkutan ke kabinet Jokowi-Maruf Amin.
"Sejauh ini baru Pak Prabowo yang dianggap menyerap pemilih yang suka 212 dan tidak suka 212."
"Mungkin ini karena Prabowo masuk di kabinet Jokowi," ulas Rico.

• Fadli Zon: Buru-Buru Amat Bicarakan Pilpres 2024? Prabowo Subianto Masih Fokus Kerja Sebagai Menhan
• Syahrini Ungkit Kasus Lama dengan Pedangdut Lia Ladysta, Aisyahrani Datangi Polda Metro Jaya
• Anang Hermansyah Ungkap Cobaan Terberat Dalam Hidup Raffi Ahmad Merinding Dengar Kisah Suami Ashanty
Tiga Sosok Populer
Hasil survei Median menunjukkan pemilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 kemarin, menyebar ke tiga sosok.
Yakni, Prabowo Subianto (33,7 persen), Anies Baswedan (23,9 persen), dan Sandiaga Uno (10,3 persen).
"Mereka termobilisasi dengan baik pemilihnya Prabowo-Sandi, memilih tiga orang, Prabowo, Anies, Sandiaga Uno," papar Direktur Eksekutif Rico Marbun.
Sedangkan pemilih Joko Widodo-Maruf Amin paling banyak menyebar ke Ganjar Pranowo (11,1 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (10,1 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (8,5 persen).
Berdasarkan pertanyaan "Jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, siapa yang akan anda pilih sebagai presiden?" ada lima tokoh yang mendapat perolehan elektabilitas tinggi.
Prabowo Subianto mendapat elektabilitas paling tinggi dengan 18,8 persen.
Di bawahnya, diduduki Anies Baswedan (15,8 persen), Sandiaga Uno (9,6 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (8,3 persen), dan Ridwan Kamil (5,7 persen).
Jika Prabowo dikecualikan dari daftar nama tokoh yang disodorkan ke responden, Anies Baswedan mendapat tingkat keterpilihan tinggi dengan 18,0 persen.
Di bawah Anies, ada mantan partnernya di DKI, yakni Sandiaga Uno 17,7 persen.
Disusul AHY 9,7 persen, Ridwan Kamil 6,8 persen, dan Ganjar Pranowo 6,3 persen.
Jika elektabilitas tersebut dikonfigurasikan per teritorial, Prabowo mendapat suara besar di wilayah Banten-DKI Jakarta (34,7 persen), Jawa Barat (25,5 persen), serta Nusa Tenggara Barat-Nusa Tenggara Timur-Bali-Sulawesi-Indonesia Timur (20,6 persen).
Sedangkan Anies Baswedan unggul di dua wilayah, yakni Kalimantan (30,8 persen) dan Sumatera (27,2 persen).
• Fadli Zon Ungkap 3 Masalah Besar Dibalik Kebijakan New Normal Presiden Jokowi, Ini Mencemaskan!
• Mahfud MD Senang Nurhadi Ditangkap, Bukti KPK Kerja Tanpa Teriak, Nurhadi Tak Dilindungi Orang Kuat
• Maju Pilpres 2024, Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi, Disusul Sandiaga Uno dan Anies Baswedan
Mengacu pada demografi pemilih, Prabowo unggul di kota (20,3 persen), sedangkan Anies di desa (17,8 persen).
Untuk sebarannya, pemilih Prabowo mayoritas ada di Pulau Jawa (19,2 persen), sedangkan Anies justru unggul di luar Pulau Jawa (22,2 persen).
Survei dilakukan pada rentang pekan I - II Februari 2020, dengan melibatkan 1.200 responden.
Populasi survei adalah seluruh warga yang memiliki hak pilih dan tersebar di 34 provinsi.
Metode yang digunakan adalah teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.
Ada pun survei ini punya margin of error (moe) sebesar 2,8 persen di tingkat kepercayaan 95 persen. Quality control dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.
Demografi responden ada di tingkat desa 51,9 persen dan kota 48,1 persen.
Responden beragama Islam 88,4 persen, Kristen Katolik 2,6 persen, Kristen Protestan 7,3 persen, dan Hindu 1,7 persen.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Survei Median: Faktor Kinerja Bukan Alasan Orang Pilih Anies Baswedan Sebagai Capres 2024, https://wartakota.tribunnews.com/2020/02/25/survei-median-fak tor-kinerja-bukan-alasan-orang-pilih-anies-baswedan-sebagai-ca pres-2024?page=all