Breaking News

Maju Pilpres 2024, Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi, Disusul Sandiaga Uno dan Anies Baswedan

Ada kekhawatiran pemilih Prabowo Subianto akan meninggalkannya saat memilih masuk Kabinet Presiden Jokowi. Ternyata tidak pemilih Prabowo masih loyal

Editor: Frans Krowin
(Twitter @Kemhan_RI)
Jokowi dan Prabowo (paling depan) disusul para menteri saat kunjungi PT PAL, Senin (27/1/2020) 

Adapun faktor yang memengaruhi penurunan elektabilitas Anies Baswedan adalah adanya persoalan penting di DKI Jakarta.

Persoalan yang menyangkut kepemimpinan Anies Baswedan di Ibu Kota negara ini, kata Eko, dinilai banyak menimbulkan kontroversi.

"Misalnya, persoalan banjir di awal tahun dan penyusunan APBD. Sebab persoalan DKI Jakarta menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia," ujar Eko.

Selain tiga nama di atas, ada nama Ganjar Pranowo yang tercatat memiliki kenaikan elektabilitas cukup signifikan dari 8,7 persen ke 13,2 persen.

"Sehingga elektabilitas Ganjar sedikit lebih unggul dibanding Anies," tutur Eko.

Survei ini menguji beberpapa isu paling aktual bidang sosial politik dan pemerintahan.

Adapun survei ini bertujuan menguji berbagai isu paling aktual bidang sosial, politik dan pemerintahan.

Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dan margin of error sebesar +/- 2,85 persen.

Survei menggunakan responden tersebar di 123 kelurahan/desa di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah responden di tiap provinsi proporsional sesuai dengan besarnya penduduk di masing-masing provinsi.

Fadli Zon Ungkap 3 Masalah Besar Dibalik Kebijakan New Normal Presiden Jokowi, Ini Mencemaskan!

Nagita Slavina Disemprot Istri Mantan Pacar Gara-gara Curhat , Sebut Dari Diam, Sabar Sampai Muak!

Ratusan Paket Sembako dari Muhaimin Iskandar Dibagikan di Manggarai Barat

Gubernur DKI, Anies Baswedan
Gubernur DKI, Anies Baswedan (ISTIMEWA)

Survei IPO Prabowo Kalah

Sementara itu menurut hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) Prabowo Subianto diprediksi akan mengalami kekalahan apabila kembali maju dalam bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Sejak 2019 sampai 2020, bahkan di awal 100 hari pemerintahan Jokowi-Maaruf Amin, trennya adalah menurun. Jadi ini kalau dilanjutkan, maka lebih besar potensinya untuk kalah dibandingkan yang menang," ujar Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020).

IPO mencatat, sebesar 64,5 persen dari total 1.600 responden meyakini Prabowo akan kalah.

Sedangkan, peluang kemenangannya hanya sebesar 16,4 persen.

Adapun responden yang ragu-ragu atas kemenangan Prabowo sebesar 9,2 persen dan tergantung pasangan sebesar 9,9 persen.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved