Orang Asia Timur Diludahi,Didorong Hingga Jatuh di Amerika,Kekerasan Meningkat Selama PendemiCorona

Hal tersebut menimbulkan pandangan yang negatif terhadap orang-orang dari Asia Timur baik sebagai imgran atau warga yang sudah berstatus penduduk perm

Editor: Alfred Dama
kompas.com
Meski abaikan protokol kesehatan, tapi Jepang berhasil 'kalahkan' Covid-19 

Perempuan itu lalu melintas lagi ketika mereka tengah antre di kasir, sambil menyemprotkan sesuatu yang tampak seperti pengharum ruangan atau disinfektan ke arah tubuh mereka, tak cukup sampai di situ dia juga mengejar pasangan lansia itu sampai naik ke mobilnya.

Di sana dia mengambil foto mereka sambil berteriak "itu salahmu" , dan melontarkan kata-kata kasar seperti "China", "semua orang-orang kotor" dan "komunisme".

"Saya berlari menghampiri pasangan itu, memberi tahu mereka dalam bahasa Mandarin untuk masuk ke dalam mobil mereka, dan memasukkan barang-barang belanjaannya - saya menyodorkan telur lewat kaca mobilnya," kata Pfrimmer.

Perempuan itu terus mengikutinya sambil mengemudi - sampai akhirnya Pfrimmer sengaja mengarahkan kendaraannya mendekati sebuah kantor polisi.

Kelompok-kelompok HAM Asia dan San Francisco State University bekerja sama untuk memulai database bernama STOP AAPI HATE, yang mencatat laporan diskriminasi Covid-19 yang diarahkan pada orang-orang Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik di AS.

Mereka menerima berbagai laporan dari 45 negara bagian, di mana sebagian besar kasus-kasus tersebut terjadi di California dan New York.

Insiden yang tercatat sejauh ini yang paling umum terjadi berupa pelecehan secara verbal. Namun penyerangan fisik, diskriminasi di tempat kerja, dan vandalisme muncul juga dalam database - kaum perempuan lebih banyak menjadi sasaran ketimbang laki-laki.

Russell Jeung, seorang profesor studi Asia-Amerika di San Francisco State University yang sudah menjalankan database tersebut, mengatakan dia menemukan begitu banyak insiden orang-orang yang "terkena batuk atau diludahi" sehingga dia menambahkannya sebagai kategori tambahan.

Itulah yang terjadi pada Ted Nghiem, seorang warga Amerika keturunan Vietnam di Philadelphia. Dia mengatakan pada bulan Maret, seorang pria menyumpahinya sembari berteriak "keluar dari sini, Anda menyebabkan Virus Corona" - tetapi itu tidak terlalu mengganggunya.

Namun, setelahnya di bulan yang sama seorang pria meludahinya ketika dia berjalan melintasinya, insiden itu "benar-benar membuatnya terpuruk selama satu atau dua hari".

"Saya memang melapor pada polisi tetapi saya tidak tahu apakah ada sesuatu yang terjadi, beruntung saya tidak tertular," kata Nghiem.

Database STOP AAPI HATE didasarkan pada pelaporan mandiri online. Analisis wawancara BBC yang terpisah dan laporan media AS mendapati liputan lebih dari 100 dugaan insiden sejak Januari yang tampaknya menargetkan orang-orang Asia.

Sekitar 70% dari insiden itu memiliki kaitan yang jelas dengan pandemi, dan sekitar 40% kasus dilaporkan ke polisi.

Beberapa insiden mencapai batas kejahatan rasial. Polisi Kota New York mengatakan mereka telah menyelidiki 14 kejahatan rasial terkait Covid-19, yang melibatkan 15 korban warga Asia. Setidaknya ada sembilan serangan fisik di negara bagian itu.

Di California, seorang lansia dipukul dengan sebatang besi, dan seorang remaja dibawa ke rumah sakit setelah diserang secara fisik.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved