Dampak Covid-19, 40 Desa di TTU Terpaksa Tunda Laksanakan Program Berarti
Pemkab TTU pasti menunda pelaksanaan program Bedah Rumah Tidak Layak Huni ( Program Berarti) pada 40 desa
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU - Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara ( Pemkab TTU) pasti menunda pelaksanaan program Bedah Rumah Tidak Layak Huni ( Program Berarti) pada 40 desa di daerah tersebut.
Penundaan pelaksanaan program Berarti karena sebagian anggaran dari program tersebut dialihkan untuk penanganan Covid-19.
• Hari Lahir Pancasila, Ini Kata Generasi Milenial
Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas PRKPP Kabupaten TTU, Anton Kapitan kepada Pos Kupang saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.
Anton mengatakan, dari 65 desa yang sudah ditetapkan anggaran, maka hanya 25 desa yang akan dilakukan pengerjaannya pada tahun 2020 ini.
• KSP Kopdit Swasti Sari Ekspansi Resmikan Kantor Kas Kuanfatu SoE
Sedangkan sisanya, 40 desa lainnya ditunda pelaksanaannya karena anggaran tersebut dialihkan ke penanganan Covid-19.
"Jadi pada tahun ini hanya 25 desa saja, yang 40 desa lainnya itu nanti mungkin dimasukkan kembali ke program Berarti melalui sidang perubahan," ungkapnya.
Anton menjelaskan, dengan penundaan pelaksanaan program Berarti di 40 desa tersebut, maka anggaran senilai Rp 55 miliar dari total Rp 84 Miliar dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Sedangkan, anggaran untuk pelaksanaan program Berarti di 25 desa tersebut pada tahun 2020 ini hanya sebesar Rp 29 miliar Lebih saja.
Antonius mengakui, dengan berkurangnya jumlah desa yang menerima program Berarti, maka jumlah rumah yang dibangun pun akan berkurang.
"Kalau sebelumnya kita alokasikan sekitar 3368 unit rumah, maka akan berkurang menjadi 1176 unit rumah saja yang dibangun pada tahun 2030 ini," jelasnya.
Sementara itu, kata Antonius, pendamping yang sudah dikrut sebanyak 25 desa, maka desanya yang ditunda akan membantu pada 25 desa tersebut.
"Kita lakukan rasionalisasi sehingga satu desa satu orang pendamping," jelas Kapitan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)