Covid 19

Waspada Puncak Kedua Pandemi Corona Dinilai Akan Lebih Berbahaya

Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) mewanti-wanti daerah dengan kasus infeksi virus corona menghadapi puncak kedua pandemi Covid-19.

kompas.com
Waspada penularan virus corona tahap kedua dinilai akan lebih berbahaya. 

Puncak baru ini lah yang dikhawatirkan membebani sistem perawatan kesehatan dan berpotensi menyebabkan lebih banyak kematian.

"Saat lebih banyak rumah sakit dan petugas medis yang kewalahan menghadapi wabah ini, peluang kematian yang sebenarnya bisa diantisipasi jadi melonjak," jelas Dr. Gabe

Kelen, ahli infeksi emerging dari Johns Hopkins University.

Kelen menyampaikan, langkah konkret untuk mengantisipasi
puncak kedua pandemi corona adalah meratakan kurva Covid-19 agar orang yang sakit bisa dikelola dengan baik.

Kenapa puncak kedua pandemi corona berbahaya?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, puncak kedua pandemi corona dapat membuat kasus kematian yang sebenarnya bisa dicegah jadi melonjak.

Lonjakan kematian tidak hanya berasal dari penyakit Covid-19 semata.

Penderita penyakit kanker dan diabetes yang sangat tergatung pada medis juga ikut terancam karena perawatan kesehatan mereka ditunda.

 

BLT di Kolisia B, Camat Magepanda Ingatkan Warganya Jangan Main Judi dan Mabuk Pakai Dana Bantuan

 

Brigpol Egidius Funan Jalan Kaki Keliling Pasar Lekebai Lalu Sosialisasi Protokol Kesehatan

 

Live Streaming Pos Kupang Gelar Konser Virtual, Donasi Penanganan Covid-19, Sabtu Jam 19.00 Wita

Jika rumah sakit kewalahan menangani pasien infeksi virus corona, fasilitas kesehatan jadi kekurangan akses bagi pasien darurat untuk penyakit darurat selain Covid-19.

Kapan puncak kedua pandemi corona terjadi? Kepastian kapan puncak kedua pandemi corona akan terjadi sangat tergantung seberapa cepat penanggulangan wabah.

Di AS, puncak kedua kemungkinan terjadi selama musim gugur atau akhir musim dingin, bertepatan dengan musim flu.

Namun, ahli memperkirakan puncak kedua bisa terjadi lebih cepat di bulan Juni jika banyak wilayah melonggarkan kebijakan untuk menekan pandemi.

Beberapa kebijakan yang berseberangan dengan antisipasi puncak kedua pandemi corona adalah pembukaan akses publik dalam skala besar dan mengembalikan kondisi seperti dalam keadaan normal sebelum pandemi.

Pembukaan kembali pengetatan massal di kantor, sekolah, diperkirakan bisa memengaruhi waktu dan tingkat keparahan puncak kedua pandemi corona.

"Bisnis terutama barangkali tidak akan tutup total lagi seperti pada bulan lalu. Sehingga, makin banyak orang keluar rumah, tingkat infeksi bisa melonjak lagi," pesan Kelen.

Hari Ini, Sumba Barat Kirim 3 Spesimen Swab Ke RSU Yohanes Kupang

 

Terkait Konser Amal Tribunners Peduli, dr. Ratna Tallo Ucapkan Terimakasih

 

Alumni Yogyakarta Beri Donasi kepada Mahasiswa di Yogyakarta

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved