Pria Jawa Meninggal di Komodo
Pria yang Ditemukan Meninggal di Rumah Kontrakan Akan Dievakuasi ke RSUD Komodo Labuan Bajo
Pria yang ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakan dievakuasi ke RSUD Komodo Labuan Bajo
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pria tersebut telah meninggal sejak 2 hari lalu.
"Indikasinya bukan karena pidana, akan tetapi karena penyakit lain dan kita masih menunggu tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat kabupaten Mabar," ujarnya.
Pihak keluarga, lanjut dia, telah menyerahkan proses selanjutnya kepada Pemda Mabar. "Keluarga serahkan kepada kami di Manggarai Barat mengikuti bagaimana di sini sesuai prosedur," katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pekerja proyek pelebaran Bandara Komodo Labuan Bajo yang ditemukan meninggal dunia di kontrakan bernama Deni Sulistio (35) dikenal warga jarang berinteraksi.
Sehari-hari, Deni yang mengontrak rumah yang terletak di RT 13 RW 06 Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) itu hanya sibuk dengan aktivitas kerjanya.
"Dia kurang berinteraksi dengan kami sebagai tetangga," kata Geri Daru (20), warga sekitar yang pertama kali menemukan jenazah Deni.
Diakuinya, Deni terakhir terlihat pada 2 hari yang lalu yakni Rabu (25/5/2020). Deni ditanggal sendiri sejumlah rekannya yang mudik ke Pulau Jawa.
Hal senada disampaikan pemilik rumah, Mex (41) bahwa korban dikenal kurang berinteraksi dengan warga lainnya.
Pihaknya terakhir mengetahui Deni masih beraktivitas pada Rabu lalu karena meminjam salah satu motor milik warga di daerah itu.
"Hari Rabu jam 1 siang dia masih pinjam motor, motor itu saat ini masih terparkir di depan rumah kontrakan," bebernya.
Sebagai pemilik rumah, pihaknya pun kaget mengetahui kejadian tersebut dan saat dihubungi langsung mendatangi kontrakannya.
Sementara itu, istri Mex, Erny Lay (40) mengaku, Deni bersama 5 rekannya mengontrak rumahnya pada akhir bulan Maret lalu.
Diketahui Deni merupakan pekerja proyek pelebaran Bandara Komodo Labuan Bajo. "Saya urusan dengan rekannya, saya tidak tahu kalau dia sakit atau apa, hanya tetangga yang pernah bilang saat dia bayar uang air, karena dia pakai tetangga, tetangga bilang kalau dia pucat sekali," katanya.
Diketahui Deni tidak kembali ke kampung halamannya karena tidak mendapatkan tiket pesawat. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Assale Viana)