Ngada Tunda BLT Dana Desa, 6 Pemda Masih Verifikasi Penerima

Penyaluran BLT dana desa kepada masyarakat terdampak pandemi Corona ( Covid-19) telah dilakukan 15 pemerintah kabupaten di NTT

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Dion Kota
Bupati TTS, Egusem Piether Tahun 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Penyaluran Bantuan Langsung Tunai ( BLT) dana desa kepada masyarakat terdampak pandemi Corona ( Covid-19) telah dilakukan 15 pemerintah kabupaten di NTT. Ada enam kabupaten belum melakukan penyaluran BLT dana desa, yaitu Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan ( TTS), Malaka, Ende, Ngada dan Sumba Barat.

Penyaluran BLT dana desa tingkat Kabupaten TTS baru dilaksanakan hari ini, Jumat (29/5). Menurut rencana, Bupati TTS Egusem Piether Tahun akan me-launching BLT dana desa di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan.

Bupati Djafar Achmad Ingatkan Warga Ende Jangan Boros Saat Covid-19

Penerima BLT dana desa mendapar Rp 600 ribu per bulan, selama tiga bulan (April- Mei-Juni). "Saya launching penyaluran BLT Dana Desa di Kesetnana. Setelah itu, desa-desa lain yang sudah menyelesaikan administrasinya bisa menyalurkan BLT Dana Desanya," ujar Bupati Tahun melalui pesan WhatsApp, Kamis (28/5/2020).

Sekertaris Desa Kesetnana Yustus Tefa menyebut ada 144 KK akan menerima BLT Dana Desa untuk bulan April. "Total semua ada 144 KK, tapi kita masih verifikasi kembali datanya," ujar Yustus.

Penyaluran Dana BLT Dana Desa Tambah Tiga Bulan

Kepala Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan, Eustakheus Leonard mengatakan, pihaknya sibuk verifikasi data penerima BLT. "Kita di Desa Oebelo alokasikan BLT dana desa untuk 200-an KK penerimaan," katanya.

Pemda Ngada juga menunda penyaluran BLT Dana Desa karena Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) belum final.

"Belum. Pak Bupati minta finalkan DTKS baru kita pendataan di desa supaya tidak terjadi tumpang tindih menurut permintaan beliau," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PMD-PPPA) Kabupaten Ngada, Yohanes CW Ngebu, Kamis (28/5).

Pemda Ngada sudah bersurat kepada Kemendes terkait penundaan penyaluran BLT Dana Desa. "Sampai saat ini di Ngada belum final DTKS sehingga Bapak Bupati masih menunggu kondisi terakhir. Jika sudah final baru bisa diberikan untuk dijadikan sebagai baseline data untuk perencanaan desa," katanya.

Ia menyebut ada 135 desa penerima dana desa. Dana Desa tahap I dan tahap II sudah disalurkan ke rekening desa. Tinggal tunggu Perkades terkait BLT dan DTKS.
Di Kabupaten Manggarai Barat, 154 desa belum menyalurkan BLT Dana Desa.
"Hingga hari ini, baru 40 desa yang melakukan pembagian BLT Dana Desa dari 194 desa di Manggarai Barar," ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Manggarai Barat, Mateus Ngabut.

Menurutnya, BLT Dana Desa menyasar 3.661 KK dengan jumlah anggaran Rp 2,6 miliar lebih. Ia beralasan, banyak desa belum membagi BLT Dana Desa karena lahirnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 50/PMK.07/2020 tentang Perubahan Kedua atas 205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa.

Desa Golo Bilas merupakan salah satu desa di Manggarai Barat yang belum menyalurkan BLT Dana Desa. Kepala Desa Golo Bilas, Paulus Nurung beralasan masih melakukan pendataan penerima BLT Dana Desa.

Kondisi yang sama terjadi di Kabupaten Manggarai Timur. Kepala Dinas PMD Manggarai Timur Yosef Durahi menyebut 135 desa sudah menyalurkan BLT Dana Desa. Sedangkan 24 desa belum menyalurkan.

"Sampai dengan kemarin dari 159 desa, yang sudah salurkan BLT sebanyak 135 desa, 24 desa belum. Bahkan ada sejumlah desa sudah salurkan BLT sampai tahap II," kata Yosef, Kamis (28/5).

Ia mengungkapkan alasan 24 desa belum menyalurkan BLT Dana Desa. "Ada yang sudah mencairkan tahap I, namun sudah menggunakan untuk pembangunan fisik lain, sebelum adanya program BLT Dana Desa untuk penanganan dampak Covid-19. Sehingga ditunggu pencairan tahap II baru akan disalurkan untuk BLT," ujarnya.

Selain itu, ada sejumlah desa yang harus melakukan verifikasi ulang karena pendobelan data penerima. "Memang kita menginginkan secepatnya selesai, tapi ini semua tergantung kondisi di lapangan. Ada juga desa yang menyalurkan BLT tahap I dan II sekaligus untuk april dan Mei," jelas Yosef.

Desa di Manggarai Timur yang sudah menyalurkan BLT Dana Desa, di antaranya Desa Golo Kantar dan Desa Bangka Kantar, Kecamatan Borong.

Kepala Desa Golo Kantar Merdianus Jehaman mengatakan, sebanyak 157 KK sudah menerima BLT Dana Desa tahap I. Setiap KK menerima Rp 600 ribu/bulan.

Hal yang sama dilakukan Pemerintah Desa Bangka Kantar Kecamatan Borong.
Kepala Desa Bangka Kantar Silverius Mediator Rawan menyebut sebanyak 197 KK menerima BLT Dana Desa.

"Memang masih banyak yang belum mendapatkan bantuan, kami akan laporkan ke tingkat atas, dengan harapan semuanya bisa mendapatkan bantuan," kata Silverius.

Penerima BLT Dana Desa, Belbina Diman (43) mengucap syukur dan terima kasih kepada pemerintah. Warga Desa Bangka Kantar merupakan janda dengan 4 anak.

"Terima kasih kepada pemerintah karena sudah menolong kami disaat virus Corona melanda ini. Hidup saya selama ini sangat menderita hanya seorang petani," ucap Belbina.

Di Kabupaten Belu, 25 desa belum salurkan BLT Dana Desa. Sedangkan 44 desa sudah menyalurkan kepada warga.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Belu, Januaria Nona Alo mengatakan, penerima BLT Dana Desa sebanyak 9.650 KK, tersebar di 69 desa, dengan total anggaran Rp 14,9 miliar. "Pola penyaluran dilakukan oleh Bank yang ditunjuk antara lain, BRI dan BNI," katanya.

Menurut Januaria, penyaluran BLT Dana Desa pertama kali oleh Desa Tialai, Kecamatan Tasifeto Timur pada tanggal 1 Mei.

Pemerintah Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak juga sudah menyalurkan BLT Dana Desa. Kepala Desa Fatuketi, Markus Y Taus mengatakan, penerima BLT Dana Desa sebanyak 216 KK.

Kepala Desa Fohoeka Agustinus Berek mengatakan, penerima BLT Dana Desa sebanyak 128 KK. Empat di antaranya adalah penyandang disabilitas.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Ende Albert Yani mengatakan, sebanyak 228 desa sudah menyalurkan BLT Dana Desa, dengan sasaran 15.092 KK. Total anggaran yang disalurkan Rp 27.165.600.000.

Ia menyebut ada 27 desa belum menyalurkan BLT Dana Desa. Penyebabnya, karena belum melakukan musyawarah desa khusus.

Albert menjelaskan skema penyaluran BLT ini sesuai PMK Nomo 50 Tahun 2020.

"Tahap pertama bulan April, Mei dan Juni sebesar Rp 1.800.000. Per bulannya Rp 600 ribu, sedangkan tahap kedua Juli, Agustus dan September Rp 900 ribu, per bulannya Rp 300 ribu, jadi total per KK menerima Rp 2.700.000," sebut Albert.
Mengenai upaya percepatan penyaluran BLT, Albert mengatakan, hanya ada tiga syarat. Pertama, Perbub tentang penggunaan dana. Untuk kabupaten, kata dia, perlu direvisi lagi sesuai PMK Nomor 50 Tahun 2020. "Kita sudah punya Perbub Nomor 15 Tahun 2020 nanti akan direvisi lagi sesuai PMK 50."

Kedua, Musdeskus. Menurutnya, masyarakat sendiri yang menentukan mana yang layak menerima BLT sesuai 14 indikator dan 3 kriteria tambahan. "Dan yang terakhir Perkades penetapan nama-nama penerima BLT. Jadi, desa-desa yang belum segera melakukan Musdekus," ujarnya.

Kepala Desa Nanganesa Ishak Ismail mengatakan, KK penerima BLT sebanyak 141 KK. Ishak memastikan penerima BLT sesuai kriteria. Pendataan dilakukan relawan Covid-19 dengan teliti dan melalui verifikasi.

"Semua mekanisme kita ikuti hingga penetapan penerima BLT, untuk pendataan kurang lebih dua minggu," katanya. (din/gg/jen/rob/ii/kk)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved