Ary-Dina Hadang Bupati TTS
Warga Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Ary Mella dan Dina Fay menghadang Bupati TTS Egusem Piether Tahun
POS-KUPANG.COM | SOE -Warga Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Ary Mella dan Dina Fay menghadang Bupati Timor Tengah Selatan ( Bupati TTS) Egusem Piether Tahun usai penyerahan Bantuan Langsung Tunai ( BLT) Dana Desa di Kantor Desa Kesetnana, Jumat (29/5/2020).
Aksi nekat itu dilakukan keduanya karena kesal tidak terdaftar sebagai penerima BLT Dana Desa. Padahal, sebelumnya Ary dan Dina sudah didaftar oleh aparat desa setempat.
"Pak Bupati, kami tidak puas. Kenapa data habis kami, tapi nama kami tidak ada di daftar penerima BLT Dana Desa? Apa kriteria yang dipakai sehingga data habis, nama kami tidak diakomodir? Kalau memang tidak bisa dapat, jangan data kami," keluh Ary kepada Bupati Tahun.
• Mentan: NTT Lumbung Pertanian
Dina menambahkan, ayahnya Yosep Beli (65) bekerja sebagai tukang bangunan. Akibat pandemi Covid-19, ayahnya tak lagi mendapat pekerjaan dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Ia sempat senang ketika ketua RT dan aparat desa mendata ayahnya sebagai penerima BLT Dana Desa. Namun saat mengecek daftar penerima BLT Dana Desa, Dina tidak menemukan nama ayahnya.
"Pak, rumah kami ini di belakang kantor desa saja. Tapi kami tak tersentuh bantuan. Data habis kami, tapi nama tidak ada," ujar Dina kesal.
• Warga NTT Sudah Mulai Donasi
Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Tahun memanggil Kepala Desa Kesetnana. Ia meminta untuk melakukan pendataan kembali warga kurang mampu yang belum terakomodir BLT Dana Desa dan Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk dimasukkan sebagai penerima BLT Kabupaten TTS.
"Sudah jangan ribut, nanti pemerintah desa data kembali. Kita masukkan sebagai penerima BLT Kabupaten TTS," katanya.
Bupati Tahun berada di Desa Kesetnana untuk penyerahan secara simbolis BLT Dana Desa. Sebanyak 144 kepala keluarga (KK) Kesetnana terdaftar sebagai penerima BLT Dana Desa.
Ia mengingatkan dana tersebut dimanfaatkan untuk membuka usaha dan memenuhi kebutuhan pokok. Masyarakat diajak untuk memanfaatkan curah hujan yang tersisa untuk bercocok tanam aneka sayuran.
"Tolong, uangnya jangan pakai beli sopi. Tapi beli kebutuhan pokok di rumah atau beli bibit sayuran untuk tanam di rumah dan sebagian bisa di jual," ujarnya mengingatkan.
Sementara di Desa Nulle KecamatanAmanuban Barat, pembagian BLT Dana Desa dihentikan setelah Bupati Tahun menyerahkan secara simbolis BLT Dana Desa kepada enam warga, Jumat siang.
Penghentian pembagian terjadi menyusul banyaknya pengaduan masyarakat terkait data penerima BLT Dana Desa yang tidak tepat sasaran. Ada warga desa tetangga terdaftar sebagai penerima BLT di Desa Nulle.
Pemuda Desa Nulle, Arman Tamono menyayangkan amburadulnya data penerima BLT Dana Desa di Desa Nulle. Dia menduga ada permainan sehingga orang-orang yang tak layak menerima BLT Dana Desa justru namanya terdaftar.
"Bagaimana anak muda usia belasan tahun, dua puluhan tahun, belum menikah namanya masuk sebagai penerima BLT? Ada juga warga Desa Pusu masuk sebagai penerima BLT. Ini pendataan model apa? Apa ia ketua RT, RW, Dusun kepala desa tidak kenal warganya sehingga orang yang tidak layak terima BLT justru terdaftar sebagai penerima BLT," ujar Arman.