Ruslan Buton Buat Surat Terbuka, Minta Presiden Jokowi Mundur di Tengah Pandemi Covid-19

Ruslan Buton yang disebut-sebut sebagai Panglima Serdadu Eks Trimatra Nusantara, menulis surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo, minta mundur.

Editor: Frans Krowin
tribunnews.com/takawanews.com
Aparat keamanan dari unsur TNI/Polti, ketika menjemput Ruslan Buton di kediamannya. 

Ruslan Buton Buat Surat Terbuka, Minta Presiden Jokowi Mundur di Tengah Pandemi Covid-19

POS-KUPANG.COM -- Di tengah kerja keras Presiden Jokowi untuk bersama rakyat menerapkan tatanan baru atau new normal menghadapi pandemi Covid-19, tiba-tiba muncul hal yang mengejutkan

Ruslan Buton yang disebut-sebut sebagai Panglima Serdadu Eks Trimatra Nusantara, menulis surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.

Salah satu poin dari surat terbuka itu, adalah meminta orang nomor satu di Indonesia ini, agar mundur dari tahta kepresidenan.

Surat terbuka tersebut sontak menuai reaksi beragam dari sejumlah kalangan.

Presiden China Perintahkan Dua Kapal Induk Siaga Perang di LCS, Kapal AS BT Terus Manuver

Bila Anda Hendak ke Bali, Jangan Lupa Bawa Surat Keterangan Negatif Covid-19 Hasil Swab

Seperti di India, Polisi di Ambon Pukul Pantat Pakai Rotan Bagi Warga Tak Pakai Masker

Pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan yang juga Direktur Eksekutif CISS, Center of Intelligence and Strategic Studies, Ngasiman Djoyonegoro, menilai surat terbuka Ruslan Buton tersebut tak hanya bersifat politis, tetapi juga menimbulkan kegaduhan yang sangat tidak elok di tengah situasi pandemi virus corona atau Covid-19.

"Ya tentu sangat politis. Dan sangat tidak elok di tengah bangsa Indonesia sedang mengalami musibah corona," kata Ngasiman Djoyonegoro kepada Tribunnews.com, Jumat (22/5/2020) lalu.

Pria yang akrab disapa Simon itu menambahkan bahwa surat terbuka Ruslan Buton kepada Presiden Jokowi sangat politis karena dari awal Ruslan Buton di Pilpres 2019 berseberangan dengan Jokowi.

"Kan di Pilpres 2019 kemarin ia pendukung 02, jadi tak menuntut kemungkinan memang ada skenario-skenario tertentu untuk menciptakan ketidak-stabilan keamanan nasional," tambahnya.

Simon berharap kepada aparat keamanan untuk tetap siaga dalam mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi.

Apalagi video tersebut substansinya sebenarnya pernah beredar sebelum Pilpres 2019 (Reborn).

Viralnya video tersebut dan di tengah situasi sekarang memunculkan tanda tanya besar.

"Perlu dilakukan penelusuran siapa orang di belakang Ruslan Buton. Saya melihat ada agenda tertentu yang sedang direncanakan. Video itu substansinya kan sebelum pilpres, (namun ada polesannya) kenapa diviralkan lagi sekarang," kata Simon.

Namun demikian, Simon optimis bahwa aparat keamanan pasti bisa mengatasi masalah ini.

Didatangi Kapolres Malaka, Maria da Costa Nyatakan Keharuannya

Terima Kasih Pembaca Kompas.com dan Tribunnews.com, Turut Bantu Keluarga Terdampak Covid-19

Betrand Peto Dapat Hadia Mahal dari Ruben Onsu,Reaksi Thalia Jadi Sorotan,Bukti Perhatian AdikAngkat

Mantan anggota TNI, Ruslan Buton
Mantan anggota TNI, Ruslan Buton (tribunnews.com/takawanews.com)

Ia yakin aparat keamanan sudah malakukan mitigasi dan penelusuran-penelusuran.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved