Pastikan NTT Tanam 2 Kali Setahun, Mentan SYL Serahkan Bantuan Rp 103 Miliar Lebih

Bantuan yang diserahkan Mentan SYL kepada para petani itu, berupa alat mesin pertanian, alsintan 40 traktor dan alat pertanian yang lain.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (traktor kiri) bersama Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (traktor kanan) saat mengoperasikan traktor, saat berkunjung ke NTT, Jumat, 29 Mei 2020. 

Pastikan NTT Tanam 2 Kali Setahun, Mentan SYL Serahkan Bantuan Rp 103 Miliar Lebih

POS-KUPANG.COM, Kupang - Menteri Pertanian, Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo atau biasa disapa SYL, menyerahkan bantuan kepada Provinsi NTT senilai Rp 103 miliar lebih atau tepatnya Rp 103,063 miliar.

Penyerahan bantuan itu ketika Menteri Pertanian, SYL, melakukan kunjungan kerja ke NTT, Nusa Tenggara Timur, Jumat 29 Mei 2020.

Bantuan yang diserahkan Mentan SYL kepada para petani itu, berupa alat mesin pertanian, alsintan 40 traktor dan alat pertanian yang lain.

Dirinya berharap agar dengan bantuan tersebut, NTT sedapat mungkin melakukan upaya tanam 2 kali setahun.

Aktifitas Perkantoran 15 Juni, Bupati SBS Tegaskan OPD Tetap Terapkan Protokoler Kesehatan

2 Juni, New Normal Di Sektor Pemerintah Sudah Diberlakukan di TTS

Kunjungan Kerja di Kupang, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Janji Backup Penuh Pertanian NTT

"Kunci daerah yang bisa maju itu, kalau kepala daerahnya punya managemen agenda pertanian, yang diturunkan berupa kebijakan pemerintah. Untuk itu Pak Gubernur, NTT tidak boleh mundur, petani harus bisa bertanam 2 kali setahun,"kata Mentan SYL saat memberikan sambutannya di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Mentan SYL mengatakan, Program Tanam Jagung Panen sapi (TJPS) yang saat ini sedang dikerjakan pemerintah NTT, akan mampu membawa NTT keluar dari kemiskinan dan menjadi sejahtera.

Menurutnya sektor pertanian adalah sektor yang menjadi jawaban, dan diunggulkan setelah melewati pandemi virus corona atau Covid-19.

"Di dalam kondisi Covid-19 seperti ini, ekonomi yang bisa jalan adalah pertanian. karena ini masalah perut. Dalam 100 hari lagi kita mau lihat perkembangan NTT," ucapnya.

SYL memaparkan prognosa produksi dan kebutuhan beras nasional, hingga akhir Desember 2020 stok beras masih akan tersedia sebanyak 4,7 juta ton beras.

Untuk mengamankan pasokan beras di tengah pandemi Covid-19, Kementan telah melakukan gerakan percepatan tanam padi 5,6 juta hektar, pada musim tanam dua di 33 provinsi.

Pemerintah menargetkan program itu bisa menghasilkan produksi beras sebesar 15 juta ton pada Juli- Desember 2020. Paling tidak untuk target pesimistis bisa mencapai 13,2 juta ton.

Kementan juga memiliki 3 program alternatif untuk mengamankan pangan masyarakat Indonesia, diantaranya optimalisasi lahan rawa 400 ribu hektar yang diperkirakan dapat menghasilkan 1,2 juta ton beras. Selain itu, melakukan diversifikasi pangan, hingga membuat lumbung pangan disetiap provinsi.

"Jadi NTT harus punya lumbung pangan sendiri dan setiap kecamatan akan terkoneksi. Bersama kami (Kementan) membuat konstraling (komando stategi penggilingan), dimana ini akan menjadi lumbung pangan yang ada di kecamatan," ucap SYL.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved