Bupati Ende Djafar Achmad Geram Warga Numba Tidak Mau Dikarantina : Ambil Mereka !
ada tiga belas (13) warga Numba Besar yang dinyatakan reaktif, namun tiga orang diantaranya, menolak untuk dikarantina.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
"Kita tidak tutup Bandara, tidak tutup pelabuhan, pintu masuk darat di perbatasan, pasar, toko, yang kita lakukan hanya pembatasan supaya ekonomi tetap berjalan, di samping itu kita gencar melakukan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19," ungkapnya.
Menurutnya, tenggang waktu sebelum 15 Juni 2020, Gugus Tugas Covid-19 Ende akan melakukan persiapan, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait penerapan new normal.
Dia mengatakan, jika new normal diberlakukan tata kelola pemerintahan dan pembangunan, tempat ibadah mulai dibuka dan aktivitas ibadah berjalan normal.
Akan tetapi, lanjut dia, protokol kesehatan mesti ditingkatkan, yakni setiap tempat ibadah wajib menyediakan tempat cuci tangan dan melakukan pemeriksaan suhu tubuh.
"Kita akan panggil setiap pengurus Gereja Masjid dan lain-lain beri mereka pelatihan untuk ukur suhu tubuh dan sebaiknya termasuk penerapan jaga jarak di tempat ibadah," ungkapnya.
Mengenai aktivitas warga di pasar, kata Bupati Djafar, ke depan akan lebih ketat, di mana hanya ada satu pintu masuk dan satu pintu keluar. "Akan disiapkan petugas di sana, masuk pasar harus cuci tangan dan pakai makser," ungkapnya.
Selain itu, para pedagang akan disebar di beberapa titik yakni, di lapangan Koni dan terminal belakang lapangan Pancasila.
Terkait kepulangan, PMI, kata Bupati Djafar, saat ini belum ada data pasti berapa jumlah PMI yang akan pulang ke Ende, data dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Ende hanya yang legal, berjumlah 134 orang.
Menyikapi soal data tersebut, Bupati Djafar memerintahkan Kepala Desa dan Lurah mendata warga yang ada di desa dan kelurahannya saat ini, sehingga Gugus Tugas bisa mengidentifikasi orang yang masuk ke Kabupaten Ende dan melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap orang baru. Tidak hanya itu pegawasan di jalan-jalan tikus akan diperketat.
Menurutnya PMI yang masuk, diperiksa secara ketat hingga dikarantina terpusat. Lokasi karantina terpusat yakni di Stadion Marilonga Ende, yang menurutnya bisa menampung 200 orang.
Selain Stadion Marilonga, juga disiapkan Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Ende dan Ruang Latihan Kerja (KLK), Nakertrans Kabupaten Ende.
Ketua DPRD Ende Ragu dan Cemas Kesiapan Penerapan New Normal
Ketua DPRD Kabupaten Ende Fary Taso ragu dan cemas terkait kesiapan untuk penerapan new normal. Menurutnya, saat ini Ende tengah dihadapkan dengan urusan penanganan pasien Covid-19, tracing Klaster Gowa dan Magetan yang mana jumlah reaktif rapit tes meningkat.
Tidak hanya itu, kata Fery, masyarakat Kabupaten Ende belum sungguh-sungguh taat pada protokol kesehatan. "Kita lihat saja di pasar dalam kondisi saat ini saja, banyak yang tidak pakai masker, apalagi kalau ada pemberlakuan new normal," tegas Fery.
Di samping itu, kata Fery, dalam kondisi seperti ini, akan terjadi exodus besar-besaran PMI dan perantau dari pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan lain-lain. "Mereka berpikir lebih baik mati di Kampung sendiri daripada di tanah orang," ungkapnya.