Wens Djebarus Minta Maaf dan Sebut Istrinya Cuit BLT Dana Desa Rp 100.000

Wens Djebarus yang mengeluh bahwa ada potongan dana Bantuan Langsung Tunai ( BLT) menyampaikan permintaan maaf

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
Foto Humas Setda Matim/Dok
Pelantikkan-Bupati Matim, Agas Andreas, S.H, M.Hum melantik Maria Anjelina Teme sebagai camat perempuan pertama di Matim yang bertugas di Kecamatan Rana Mese.   

POS-KUPANG.COM | BORONG---Salah satu warga Desa Golo Meleng, di Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur Wens Djebarus yang mengeluh bahwa ada potongan dana Bantuan Langsung Tunai ( BLT) Dana Desa Tahun anggaran 2020 sebesar Rp 100.000 yang sempat dipublikasikan di media, menyampaikan permintaan maaf kepada Pemerintah Desa Setempat.

Hal itu disampaikan Wens saat dihubungi POS-KUPANG.COM melalui sambungan telepon, Selasa (26/5/2020) pagi.

Wens mengatakan, padahal uang BLT sejumlah Rp 100.000 itu bukan dipotong, namun diambil istrinya. Sebab saat penerimaan BLT tersebut istrinya yang terima bukan dia yang terima langsung.

Update Covid-19 di Belu: ODP 23 Orang dan Pelaku Perjalanan Beresiko 180 Orang

"Saya cek betul di petugas yang bagi, ternyata dibagi Rp 1.200.000 secara utuh untuk 2 tahap bulan April dan Mei tidak ada pemotongan. Padahal Rp 100.000 itu istri saya sudah ambil setelah saya tanya dia (istri) dia jawab sambil ketawa-ketawa bilang dia sudah ambil, sudah cuit duluan karena dia (istri) yang terima waktu itu, saat itu saya di Kebun, sore saya pulang dia (istri) kasih hanya Rp 1.100.000 saja,"jelas Wens.

Wens juga mengaku, terkait kekhilafanya ini ia juga sudah menemui Kepala Desa Golo Meleng dan menyampaikan permohonan maaf.

Belajar dari Rumah di TVRI, Selasa 26 Mei 2020, Mendikbud Nadiem Makarim Bacakan Puisi

Kades Golo Meleng, Wihelmus Mo ketika dihubungi POS-KUPANG.COM melalui sambungan telepon, Selasa (26/5/2020) mengatakan, sama sekali tidak ada pemotongan BLT dana Desa. Semua KK penerima menerima secara utuh BLT DD sebesar Rp Rp 1.200.000 untuk dua bulan.

"Tidak benar, saya disini dalam posisi sakit berat yang jalankan pembagian itu adalah petugas Desa, tapi bukan ada pemotongan, bagi Rp 1.200.000 lengkap dengan kwitansi, pokoknya dokumentasi lengkap,"jelas Wihelmus.

Wihelmus juga mengatakan, yang mengaduh bahwa ada pemotongan itu, bukan penerima.

"Pengadu itu juga membuat video dan pertanyaan dari penerima alasan apa kami divideokan karena ini mereka buat rekaman gelap. Mereka juga sudah ketemu kami dan kami sampaikan tidak ada pemotongan,"kata Wihelmus.

Wihelmus juga mengaku, bahwa Wens Djebarus juga sudah menemuinya dan menyampaikan permintaan maaf. Ia juga terima permintaan maaf itu.

"kalau ada yang mengadu itu juga mau ketemu kita, tidak apa-apa, apalagi kita ini kan jabatan politik wajar-wajar saja dikritik,"ungkap Wihelmus.

Wihelmus juga mengatakan, besok Camat Rana Mese akan datang ke Desa Golo Meleng guna mencari tahu kebenaran dan memberikan klarifikasi langsung dengan warga penerima.

Camat Rana Mese, Maria Anjelina Teme ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, mengatakan, ia mendapat pengaduan dari empat orang warga Desa Golo Meleng yang bukan penerima terkait ada keluhan dari sejumlah warga penerima bahwa ada pemotongan BLT Dana Desa Rp 100.000.

"Perlu dinformasikan juga diantara 4 orang warga itu, 1 mantan aparat Desa yang lama dan 1 orang itu kayaknya merupakan teman sparingnya Pak Kades pada Pilkades baru-baru,"ungkap Camat Maria.

Camat Maria memberikan apresiasi dan terima kasih kepada para pengadu, sebab masukan itu merupakan kontrol yang baik sehingga pihaknya siap akan melakukan komunikasi yang baik demi menyelesaikan persoalan itu segera.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved