Marthen Tualaka Dorong BPBD Dirikan Posko Di Lokasi Banjir Desa Skinu
Ketua Komisi IV DPRD TTS, Marthen Tualaka mendorong Pemda TTS melalui BPBD Kabupaten TTS bangun posko di Desa Skinu
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG. COM | SOE - Ketua Komisi IV DPRD TTS, Marthen Tualaka mendorong Pemda TTS melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten TTS dan Dinas Sosial untuk segera mendirikan Posko Penanganan Banjir di Desa Skinu, Kecamatan Toianas dan Desa Meusin dan Fatu Manufui di Kecamatan Boking. Keberadaan Posko ini selain untuk memantau dampak banjir tetapi juga untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar.
" Pemerintah harus secepatnya mendirikan Posko di lokasi banjir karena intensitas curah hujan masih sangat tinggi. Bahkan di beberapa lokasi sudah terjadi longsor dampak dari curah hujan yang tinggi ini. Keberadaan Posko ini diharapkan bisa memantau dampak banjir dan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar terutama makan dan air bersih," pinta Marthen kepada POS-KUPANG. COM, Jumat (22/5/2020) malam.
• Hilal Bulan Baru 1 Syawal 1441 Tak Terlihat di Kupang
Selain mendirikan Posko lanjut Marthen, dirinya juga meminta BPBD untuk bergerak cepat melakukan pendataan terhadap dampak banjir. Hal ini penting agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat korban banjir.
" Saya tadi sudah telepon pak Adi Tallo, Kepala BPBD Kabupaten TTS tanya soal data bencana tetapi beliu mengaku belum ada. Oleh sebab itu Pemda TTS perlu secepatnya melakukan pendataan sehingga bantuan bisa secepatnya disalurkan," ujarnya.
• Tidak Ada Referensi Hilal Awal Syawal 1441H Teramati di Wilayah Indonesia
Untuk diketahui, Tiga desa di Kabupaten TTS, Jumat (22/5/2020) pagi terendam banjir akibat frekuensi curah hujan yang tinggi seminggu terakhir. Ketinggian air sendiri bervariasi, mulai dari satu menter hingga setinggi 15 Cm.
Camat Toianas, Adi Boimau membenarkan jika di Desa Skinu terjadi bencana banjir. Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi seminggu terakhir. Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air di kali Noepono meluap dan menggenangi pemukiman. (Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Dion Kota)